Kader BANSER Harus Cerdik, Cerdas, dan Sanggup Menghadapi Perkembangan dan Tantangan Zaman

Kader BANSER Harus Cerdik, Cerdas, dan Sanggup Menghadapi Perkembangan dan Tantangan Zaman

Revolusi Industry 4.0 dan Gerakan Civil Society 5.0 merupakan perkembangan zaman dan menjadikan sarana untuk  mempermudah aktivitas manusia baik secara  personal maupun secara organisasi (Efektif dan Efisein). Derasnya Arus informasi di era transformasi  dan kecanggihan teknologi berserta dinamikanya pada era digital saat ini, memiliki dampak yang sangat luas bagi kita semua, baik sisi positif dan maupun sisi negatif, yang sangat berpengaruh pada kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara. Bergai modus kejahatan yang dilakukan oleh personal, kelompok, korporasi, dan elemen  tertentu dengan motif penipuan berkedok bisnis, kejahatan penghimpunan dana bantuan kemanusiaan dikemas dengan lebel sosial dan lebel agama, dan bahkan kejahatan penyebarkan faham, ajaran, aliran yang bertujuan untuk memecah belah dalam  kehidupan beragama, berbangsa dan bernegara dikemas dengan forum tertentu dan dakwah agama pada saat ini sangat sering terjadi, menjadi ancaman yang sangat serius bagi keamanan, ketertiban, sosial, ekonomi, dan budaya pada masyarakat kita. Semua modus kejahatan tersebut motifnya selalu berkembang, yang mengharuskan kita semua selalu waspada agar tidak terpengaruh dan tidak terjebak untuk melakukan tindakan dan perbuatan melanggar hukum, dan kejahatan cybercrime (perbutan melanggar hukum di dunia maya);  hacking, cyber bullying, menyebarkan informasi dan konten ilegal, dan pishing. Kader BANSER Harus Cerdik, Cerdas, dan sanggup memilih, memilah dalam menghadapi perkembangan dan tantangan zaman dengan segala pernak pernik dinamikanya dengan tetap bersandar pada "qonun asasiy" (ketentuan  dasar berorganisasi - Peraturan Dasar dan Peraturan Rumah Tangga Gerakan Pemuda Ansor (PD/PRT GP Ansor) - yang selaras dengan Visi dan Misi Nadlatul Ulama) untuk senantiasa merawat keberagaman dalam dimensi kehidupan, agar tidak terjebak dalam pengaruh faham aliran, prilaku dan gerakan  tidak beradab yang dapat menciderai prinsip dasar kemanusiaan. Tugas dan tanggungjawab Kader Banser sebagai Garda Terdepan GP Ansor, adalah ; 1. Menjaga Keberlangsungan Agama Islam 'ala Ahlisunnah Wal-Jama'ah yang bersumber pada : Al-Qur’an, As-Sunnah, Al-Ijma’, Al-Qiyas di NKRI dari faham, aliran, dan gerakan yang menodai Islam yang rahamatan lil-'aalamiin aqiidatan wa syar'iyyatan. 2. Menjaga Keberlangsungan Berbangsa dan Bernegara dalam bingkai NKRI yang berideologi Pancasila, Berkonstitusi UUD 1945, ber-Bhineka Tunggal Ika yang merupakan konsensus bersama para Pediri Negeri. Dalam melaksanakan kedua tugas tanggungjawab tersebut, Banser sebagai Kader NU, harus selalu konsisten dan mengamalkan prinsip-prinsip : Tawassuth dan I’tidal (Sikap tengah berlaku adil), , Musyawarah, Ukhuwah (Persaudaraan), Tasamuh (Toleran), Ittihad (Persatuan), muwathanah (nasionalisme dan patriotisme) "Hubbul wathoni minal iimaan ", Akhlaq al-Karimah (Budipekerti Mulia), dan Tawazun (Balance) agar eksistensi islam aswaja, organisasi GP Ansor dan Banser, serta NKRI selalu mendapatkan pertolongan, bimbingan, dan diselamatkan oleh Allah SWT. dari segala hal yang dapat merusak keberlangsungan dan kesinambungan Republik Indonesia sebagai bangsa yang Merdeka, yang Berdaulat, dan Bermartabat dihadapan Bangsa dan Negara di dunia Internasional dalam merawat jagad raya dan membangun peradaban. Oleh : Abdul Rasyid Nara Sumber Materi "Problem Solving dan Propaganda" kepada 144 peserta dari seluruh Jatim, utusan dari Aceh, dan utusan dari Pontianak Kalbar, pada SUSBALAN (Kursus Banser Lanjutan) Angakatan ke 38 SATKORWIL BANSER JATIM di LPM NU "Hidayatul Ummah" Balongpanggang Gresik 25 - 27 November 2022  

– memorandum.co.id tidak bertanggung jawab atas isi opini. Opini sepenuhnya menjadi tanggung jawab penulis seperti yang diatur dalam UU ITE –

Sumber: