Sambut Piala Dunia U-20, Risma Minta Lelang Stadion GBT Desember
Surabaya, memorandum.co.id - Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini kembali melakukan sidak proses perbaikan Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) di Pakal. Pemantauan dilakukan, untuk mengetahui proggres pembenahan stadion yang bakal digunakan untuk event kejuaraan dunia U-21 Tahun 2020 Wali Kota Risma memantau beberapa ruangan, akses serta kelengkapan yang harus dipenuhi sesuai persyaratan FIFA. Sesekali Presiden UCLG ini menggambarkan perubahan bentuk bangunan yang diinginkan melalui coretan gambar di sebuah buku tulis.
“Yang pertama memang ruang ganti pemain terlalu sempit. Suasananya harus bagus. Kemudian, akses pemain tak boleh jadi satu dengan penonton,” urainya usai melihat langsung setiap sudut bangunan GBT hampir dua jam lamanya.
Fasilitas stadion lainnya yang mendapat perhatian Wali Kota Risma adalah pengamanan agar penonton dari tribun tidak turun ke lapangan. Di GBT terdapat sudut tribun yang kerapkali digunakan para suporter untuk meloncat ke bawah mengarah ke lapanga. Selain itu membuat ruang pers lebih memadai dan disiapkan lift barang.
“Lift yang ada kita perbaiki, dan kita tambah satu lift orang baru,” terangnya singkat.
Pembenahan GBT dilakukan secara menyeluruh, termasuk rumput lapangan, lampu dan toilet. Wali Kota Risma berharap, pada Desember semua pengerjaan sudah dilelang.
Sedangkan Kepala Bidang Pembangunan Gedung, dinas Perumahan Rakyat Kawasan Permukiman Cipta Karya dan Tata Ruang (DPRKP CKTR) Iman Krestian saat mendampingi walikota mengakui bahwa pekerjaan dengan volume besar agak banyak. Setelah melakukan lelang pada Desember mendatang, Januari 2019 diharapkan sudah ada pemenang lelang kontraktornya.
“Perubahan-perubahan yang dilakukan hanya penyesuaian saja. Kita targetkan selesai dalam waktu enam bulan. Karena pekerjaannya sebenarnya tak begitu rumit,” sebutnya.
Selain pembenahan di stadion, Pemkot Surabaya juga membangun dua stadion pendukung di sekitar stadion. Iman Krestian mengatakan, agar proses perbaikan dan pembangunan berjalan seiring, pihaknya memisahkan jenis pekerjaan.
“Nanti ada pekerjaan yang sifatnya sangat teknis di GBT, kemudian ada yang arsitektural dengan menambah ornamen, serta sifatnya khusus ada lapangan latihan,” paparnya. (udi/tyo)
Sumber: