Selain Ibu yang Aniaya Anak Kandung, Ternyata Teman Indekos Juga Ikut Terlibat

Selain Ibu yang Aniaya Anak Kandung, Ternyata Teman Indekos Juga Ikut Terlibat

Surabaya, memorandum.co.id - AP (6) yang tewas dianiaya ibu kandungnya di kamar kos di kawasan Bulak Banteng, Kenjeran. Penganiyaan sadis itu dilakukan berturut turut hingga akhirnya korban meregang nyawa. Dari informasi yang dihimpun memorandum.co.id, tetangga indekos kerap kali mendengar keributan dari kamar kos nomor 6 itu. Di situlah nasib pilu penderitaan bocah malang mendapat perlakuan tak wajar dari orang tuanya. Andi, tetangga kamar indekos mengaku, bahwa ibu kandung korban yang bernama Wulandari memiliki hubungan sesama jenis Lifah. "Jadi yang menganiaya itu tidak hanya ibu kandungnya, Lifah juga sering menghajar korban," kesaksian Andi yang kamar kosnya dekat dengan lokasi kejadian. Di kamar ukuran 3x5 itu menurut Andi, korban AP mendapatkan perlakukan sadis dari orang tua korban. "Dihajar sampai wajahnya lebam-lebam," ungkapnya. Bahkan, Andi sendiri kerap memperingati ibu korban agar tidak melakukan penganiayaan itu. "Saya sudah sering menggedor gedor pintu kamar kalau terdengar suara ribut. Pasti anaknya dihajar di dalam kamar. Setelah saya gedor pintunya, pasti diam," jelasnya. Meski merasakan penyiksaan, AP sama sekali tidak berteriak ataupun berontak. Ia hanya diam dan pasrah ketika pukulan itu bertubi tubi melayang ke tubuhnya. "Dia (korban) diam aja kalau dipukuli. Sebab kalau nangis, tambah dihajar. Makanya dia diam saja," imbuhnya. Meski begitu dia tidak bisa berbuat banyak. Selain menegur ibu korban, Andi dan penghuni indekos sudah melaporkan peristiwa yang dialami AP kepada ketua RT setempat. "Dia tinggal di sini sudah dua tahunan. Bahkan sudah diingatkan pak RT sampai ke kos supaya tidak melakukan kekerasan lagi. Pun juga pemilik kos sudah memperingatkan yang bersangkutan akan dikeluarkan dari kos karena penganiayaan itu, tapi jawabannya apa, sama-sama bayar kok dikeluarkan," ungkapnya. Andi sendiri rencananya hendak melapor ke polisi terkait penganiayaan tersebut dengan bukti bukti video yang dikantonginya. Namun takdir berkata lain, AP sudah menghembuskan nafas terakhirnya di tangan ibu kandungnya. (alf)

Sumber: