Surat Asa Keadilan untuk Presiden Joko Widodo

Surat Asa Keadilan untuk Presiden Joko Widodo

Malang, Memorandum.co.id -  Gerakan perlawanan simpatik Arek Malang atas Tragedi Kanjuruhan, terus tumbuh dan kreatif. Yang terbaru, mereka bakal mengirim surat untuk Presiden Joko Widodo, Kamis (17/11/22) mendatang. Sebagai bagian anak bangsa, mereka menginginkan, keberpihakan pemerintah dalam urusan kemanusiaan. Komisi Nasional Hak Asasi Manusia (Komnas HAM) menyatakan, bahwa Tragedi Kanjuruhan adalah pelanggaran HAM. "Harapan keadilan tidak akan pernah surut bagi Arek-arek Malang. Surat ini tidak hanya berwujud simbolis. Tapi lebih kepada pesan tegas, bahwa tidak ada tenggat waktu bagi Arek Malang untuk memintakan keadilan. Bagi 136 nyawa dan korban luka-luka lainya," terang Jubir aksi kirim surat cinta ke Presiden, Rama Charis, Selasa, (15/11/22). Aksi kirim surat, diawali dengan longmarch dari Stadion Gajayana, Kota Malang menuju ke Kantor Pos Cabang Malang di Jalan Merdeka Selatan, Kota Malang. Gerakan ini bersifat terbuka. Siapa saja dari elemen manapun diperbolehkan turut serta dalam gerakan kirim surat. Masyarakat yang ingin terlibat dalam gerakan ini, dihimbau menulis surat. Membawa amplop, perangko yang bisa dibeli di kantor Pos. Ditujukan, Kepada Yang Terhormat Presiden Republik Indonesia Ir Joko Widodo. Alamat Kompleks Istana Kepresidenan, Jalan Veteran nomor 16, Gambir, Jakarta Pusat 10110, DKI Jakarta - Indonesia. "Tulis keluh kesahmu tentang tragedi kanjuruhan. Dengan, marah, kecewa, sedih atau bahkan tentang kerinduanmu. Dengan teman yang harus berpulang sebab tragedi. Bagi kawan-kawan di luar Kota Malang, bisa turut berpartisipasi kirim surat di katorpos terdekat tanpa batas waktu dan batas jumlah," lanjut Rama. Hingga saat ini, Aremania dirasa belum puas dengan penanganan Tragedi Kanjuruhan. Karena hanya menetapkan 6 orang tersangka. Jumlah meninggal menjadi 136, setelah Cahaya Meida Salsabila, siswa kelas 5 SD di Tumpang. berlarut dalam kesedihan karena kakak dan ayah tercintanya meninggal, akibat Tragedi Kanjuruhan. (edr/gus)

Sumber: