Awas, Jalur Tengkorak Osowilangun Minta Korban
Surabaya, memorandum.co.id - Kembali lagi terjadi kecelakaan menewaskan seorang pengendara motor laki-laki bernama Karis berusia 23 tahun asal Rembang di Jalan Osowilangun. Informasi yang dihimpun, awalnya pengendara motor dengan nopol K 3236 FW melaju dari arah timur menuju ke barat tepat di depan pergudangan Osowilangun 36, korban hendak menghindari trotoar dan membanting setir ke kanan. Namun di waktu yang sama truk kontainer dengan nopol L 9762 UH yang dikemudikan Feri Andrian (22) asal Gondang, Nganjuk, dari arah yang bersamaan. Dikarenakan ruang gerak sempit membuat pengendara motor jatuh masuk ke dalam kolong truck kontainer dan nahas terlindas ban belakang sebelah kiri. Akibat dari kecelakaan tersebut korban mengalami luka pada bagian kepala dan meninggal di lokasi kejadian. Mengetahui hal tersebut pengendara sekitar yang melihat langsung menghubungi 112 untuk mendapat pertolongan. "Anggota segera mendatangi lokasi kejadian dan melakukan olah TKP," kata Kasatreskrim Polres Pelabuhan Tanjung Perak AKP Eko Adi Wibowo. Perlu diketahui kejadian laka lantas di Jalan Osowilangun -Greges bukan kali pertama. Kejadian serupa juga kerap terjadi. Sebelumnya motor yang ditumpangi satu keluarga asal Bangkalan mengalami kecelakaan di Kalianak nomor 116. Sang suami tewas sementara istri dan anak terluka. Korban tewas adalah Muhyi (47). Sementara sang istri yang berusia 44 tahun dan anak yang berusia 4 tahun terluka dan dibawa ke RSU dr Soetomo. Sebelumnya juga pernah terjadi laka motor Honda Supra L 6403 TK vs truk kontainer L 9928 UH. Akibat insiden itu, pengendara motor bernama Sahri (72) asal Sampang, Madura yang merupakan pengemudi ojek online (ojol) meregang nyawa dilokasi kejadian akibat terlibat laka dengan truk tersbeut. Sementara penumpangnya Nur Hasim masih selamat dan mengalami syok akibat kejadian itu. Kemudian kejadian selanjutnya pengemudi honda vario nopol L 5253 RI dengan truk nopol B 9375 BEI di Jalan Margomulyo depan Gudang no 40A. Akibat peristiwa itu pengendara motor tewas ditempat. Mengenai kondisi itu Satlantas Polres Pelabuhan Tanjung Perak mengimbau pengguna jalan untuk mengutamankan keselamatan dalam berkendara. Seringnya kejadian laka di jalan tengkorak itu menjadi keprihatinan. Salah satunya Artojulianto asal Jalan Demak. Menurutnya jalur tersebut memang seharusnya dikaji ulang kembali perkembangan. "Dimohon untuk dibuatkan jalur pembatas antara pengendara roda dua dan roda empat atau kendaraan besar maupun lebih seperti halnya Frontage A Yani," ungkap pria yang bekerja sebagai sopir ambulans ini Dia menegaskan lagi bahwa jalur tersebut sangat menghawatirkan dilewati pengendara roda dua. Sebab setiap hari banyaknya volume kendraan besar dengan laju kecepatan tinggi yang sangat membahayakan. Ditambah lagi kurang sabarnya antar pengguna jalan baik roda dua maupun kendaraan besar. "Selain rawan jambret dan copet, di situ juga rawan kecelakaan. Hampir setiap hari ada saja kejadian laka. Kejadian itu biasanya gagal nyalip maupun karena menghindari lubang,"pungkasnya (alf)
Sumber: