Komisi D DPRD Surabaya Usulkan Kuota Beasiswa Mahasiswa Ditambah 1.466

Komisi D DPRD Surabaya Usulkan Kuota Beasiswa Mahasiswa Ditambah 1.466

Surabaya, memorandum.co.id - Ketua Komisi D DPRD Surabaya Khusnul Khotimah mengungkapkan, pada 2023 mendatang, Dinas Kebudayaan Kepemudaan, Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) mendapat jatah anggaran Rp232 miliar. Rinciannya sebesar Rp232.685.332.799. Anggaran sebanyak itu akan dialokasikan untuk sejumlah program prioritas. Salah satunya diperuntukkan untuk beasiswa mahasiswa, yang tahun depan jumlahnya diusulkan naik. "Komisi D mengusulkan ada penambahan pemberian beasiswa mahasiswa yang semula 2.034 menjadi 3.500, atau naik sebanyak 1.466 kuota," ujar Khusnul, saat dikonfirmasi, Jumat (4/11/2022). Wakil Ketua DPC PDI Perjuangan Surabaya ini mengatakan, Pemkot Surabaya berkomitmen ingin meningkatkan SDM generasi penerus, khususnya dari kalangan MBR (masyarakat berpenghasilan rendah). Karena itu, mereka yang tidak memiliki biaya untuk kuliah, namun ingin terus melanjutkan pendidikan lebih tinggi bisa memanfaatkan program beasiswa bagi mahasiswa ini. "Harapan kami, nanti akan semakin banyak anak-anak Surabaya dari kalangan MBR yang bisa melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Salah satu cara untuk memperbaiki kehidupan yang lebih baik adalah lewat pendidikan," ujar Khusnul. Selain untuk beasiswa mahasiswa, lanjutnya, anggaran disbudporapar itu juga termasuk untuk reward atlet yang telah bertanding di Pekan Olahraga Provinsi (Porprov) Jatim beberapa waktu lalu. Yang mendapatkan medali hingga membuat Surabaya didapuk juara umum. "Komitmen pemberian reward untuk atlet yang berlaga di porprov juga sudah disiapkan sejak awal, sehingga nantinya reward diterimakan tepat waktu tanpa menunggu PAK. Ini adalah bentuk apresiasi kepada para atlet," tandasnya. Kemudian, pada 2023 nanti juga akan ada penambahan anggaran pada pos kegiatan pelindungan, pengembangan, pemanfaatan objek pemajuan kebudayaan. Jumlahnya sebesar Rp10,023 miliar. "Kegiatan ini untuk memperkuat budaya bersih desa atau sedekah bumi yang rutin dilaksanakan warga. Kegiatan sedekah bumi tidak sekadar ritual kebudayaan, namun juga bisa dimaknai sebagai bentuk gotong royong dalam menjaga lingkungan," pungkas Khusnul. (bin)

Sumber: