Tekan Stunting dan Anemia, Dinkes Surabaya Genjot TTD untuk Rematri

Tekan Stunting dan Anemia, Dinkes Surabaya Genjot TTD untuk Rematri

Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya melalui dinas kesehatan (dinkes) terus berupaya menekan kasus stunting di metropolis. Salah satu caranya yakni, dengan membagikan Tablet Tambah Darah (TTD) kepada para remaja putri (rematri) di tingkat SMP. Kepala Dinkes Surabaya, Nanik Sukristina mengatakan, kepatuhan konsumsi TTD perlu ditingkatkan, khususnya pada rematri. Dengan begitu diharapkan dapat mencegah terjadinya anemia. “Kita terus berupaya meningkatkan literasi warga sekolah tentang pentingnya TTD, olahraga atau aktivitas fisik, dan konsumsi gizi seimbang. Sebab, remaja putri yang sehat dan bebas anemia, kelak di kemudian hari akan siap memiliki keturunan yang sehat dan menjadi generasi bebas stunting,” kata Nanik, Sabtu (29/10). Nanik menjelaskan, anemia merupakan salah satu masalah kesehatan masyarakat di Indonesia yang dapat dialami oleh semua kelompok umur. Mulai dari balita, remaja, ibu hamil, sampai usia lanjut. Bahkan, berdasarkan riset kesehatan dasar (riskesdas) pada 2018 menunjukan, anemia pada anak usia 5-14 tahun mencapai 26,8 persen. Kemudian usia 15-24 tahun sebesar 32 persen. Artinya, sekitar 3 dari 10 anak di Indonesia menderita anemia. Oleh karena itu, Dinkes Surabaya terus menggenjot pemberian TTD pada rematri dengan intervensi 1 tablet per minggu sepanjang tahun. Bila dirinci, maka kebutuhan TTD yaitu 52 tablet/tahun/rematri. "TTD diberikan secara blanket approach atau TTD diminum tanpa melihat kadar hemoglobin atau status anemianya. Harapannya ke depan dapat dilakukan rutin dengan berkolaborasi lintas sektor,” tandas Nanik. (bin)

Sumber: