Kapolres Mojokerto Hadiri Apel Kesiapsiagaan Bencana Mojokerto Raya
Mojokerto, Memorandum.co.id - Forkopimda Mojokerto Raya mengelar Apel Gelar Pasukan dan Perlengkapan Dalam Rangka Kesiapsiagaan Penanggulangan Bencana Alam Tahun 2022 di Wilayah Mojokerto Raya, bertempat di Lapangan Cikaran Kota Mojokerto, Selasa (25/10). Pada kegiatan tersebut, Wakil Bupati (Wabup) Mojokerto Muhammad Al Barra bertindak selaku pimpinan apel dengan didampingi Danrem 082 Citra Panca Yudha Jaya (CPYJ) Kolonel Inf Unang Sudargo dan Sekretaris Daerah Kota (Sekdakot) Mojokerto Gaguk Tri Prasetya. Kegiatan ini juga dihadiri Kapolres Mojokerto AKBP Apip Ginanjar. Apel Gelar ini digelar sebagai bentuk antisipasi dan mitigasi bila terjadi bencana alam akibat cuaca ekstrim yang akhir-akhir ini terjadi, mengingat wilayah Mojokerto Raya memiliki kondisi geografi, geologi, hidrologi dan demografi yang berpotensi terjadinya bencana alam. Sehingga perlu adanya kesiapsiaagaan baik dari unsur Pemerintah Kabupaten dan Kota Mojokerto, unsur TNI-Polri, BPBD dan dibantu oleh potensi relawan dan masyarakat dalam menanggulangi berbagai resiko yang terjadi akibat bencana alam. Dalam amanatnya, Wabup membacakan sambutan Bupati Mojokerto Ikfina Fatmawati yang berhalangan hadir, bahwa wilayah Mojokerto Raya memiliki topografi yang cenderung cekung di tengah-tengah dan tinggi di bagian utara dan selatan. "Mojokerto memiliki gunung api aktif yaitu Gunung Arjuno dan Welirang. Wilayah tengah merupakan bagian dataran dengan dilalui tiga aliran sungai besar yaitu Sungai Brantas, Sungai Sadar dan Sungai Pikatan. Bagian utara merupakan daerah perbukitan kapur yang cenderung kurang subur dan bagian selatan merupakan bagian pegunungan yang subur, meliputi Kecamatan Pacet, Trawas, Gondang, dan Jatirejo," ungkapnya. "Dengan melihat kondisi geografi dan demografi serta luas wilayah dan karakter kependudukan serta lingkungan memberikan potensi terjadinya ancaman multi bencana alam atau yang kita sebut dengan istilah multihazard yaitu banjir, tanah longsor, banjir bandang, cuaca ekstrem, kekeringan, erupsi gunung api dan gempa bumi," tambahnya. Wilayah Mojokerto Raya termasuk salah satu daerah yang berpotensi terdampak cuaca ekstrem pada awal musim penghujan ini. Hal ini dikhawatirkan akan memicu timbulnya bencana hidrometeorologi seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor angin puting beliung maupun hujan es yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat di wilayah Mojokerto Raya. Melalui Apel Gelar ini, diharapkan dapat memberikan penguatan-penguatan tentang pentingnya kesiapsiagaan, kewaspadaan dan tanggap darurat di daerah masing-masing, serta dapat mewujudkan kesamaan gerak dan langkah dalam upaya penanggulangan bencana alam secara optimal.(no)
Sumber: