Ratusan Drum Minyak Mentah Ditimbun di Fasum Bikin Warga Kutisari Indah Resah
Surabaya, memorandum.co.id - Penanganan semburan lumpur di Kutisari Indah Utara III/19 yang dilakukan Pemkot Surabaya tidak maksimal. Akibatnya warga mengeluhkan keberadaan ratusan drum berisi minyak bercampur air yang diletakkan di lahan fasilitas umum (fasum) Jalan Raya Kutisari Indah. Warga Kutisari Indah Agustian meminta Pemkot Surabaya segera memindahkan timbunan drum tersebut . "Saya khawatir jika ratusan drum yang mengandung minyak diduga mudah terbakar itu ditaruh didekat permukiman warga. Apalagi kondisi drum-drum tersebut dibiarkan tersengat matahari pada siang hari,"kata dia, Selasa (19/11). Agustian menjelaskan, timbunan ratusan drum yang diletakkan di lahan fasum Raya Kutisari Indah ini dilakukan sejak dua bulan lalu, atau ketika awal semburan lumpur keluar dari rumah warga di Jalan Kutisari Indah Utara III/19. Karena tidak ada tempat penampungan maka ditaruh di fasum tersebut. "Infonya penampungan itu sifatnya hanya sementara. Namun, sampai saat ini belum ada pemindahan dari petugas dinas terkait untuk mengangkut ratusan drum tersebut. Kalau itu membahayakan warga sekitar, saya meminta kepada dinas terkait segera memindah drum-drum tersebut untuk dikelola. Jangan dibiarkan di sini," ungkap dia. Lurah Kutisari Titik Eko menerangkan, pihaknya tidak berhenti untuk menangani proses semburan lumpur tersebut. Soal keluhan warga terkait keberadaan ratusan drum di Jalan Raya Kutisari itu sifatnya sementara dan telah dilakukan proses pemisahan air dengan minyak tersebut. "Bukan ditimbun mas, itu sifatnya sementara. Itu nanti kita pisahkan, airnya dibuang dan minyaknya ditampung lagi ke dalam drum lainnya. Jadi warga tidak perlu khawatir. Sebab kandungan bahan bakunya hanya berupa air sama lantung dan dipastikan tidak mudah terbakar,”ungkap dia. Titik berharap semburan lumpur di Kutisari Indah Utara III/19 itu cepat selesai, karena tinggal sedikit kandungan minyak di dalam lokasi semburan lumpur tersebut. Tentu, pihaknya tidak diam dan tetap berkoordinasi dengan dinas terkait dalam waktu dekat. Ini agar hasil semburan lumpur yang sudah dipisahkan kandungan air dan minyak tersebut dapat dikelola. "Kami harap warga tidak perlu resah. Sebab, timbunan drum tersebut sudah ada yang menanganinya. Lambat laun penimbunan drum-drum itu akan habis diambil oleh pengelolanya," jelas dia. Kasi Pemantauan dan Pengendalian Kualitas Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Surabaya Ulfiani Ekasari mengatakan, pihaknya tidak berhenti begitu saja menangani semburan lumpur di Kutisari Indah Utara III/19. "Yang jelas timbunan ratusan drum tidak selamanya di situ, itu sifatnya sementara. Namun untuk pengelolaan minyak adalah kewenangan Pemerintah Pusat. Pemkot tidak punya kewenangan. Apalagi tidak boleh memperjual belikan hasil semburan lumpur tersebut,"pungkas Ulfiani melalui pesan singkat WhatsApp selulernya Menurut dia, persoalan ini akan dirapatkan dengan SKK Migas Senin (25/11) depan. "Hasilnya nanti kita infokan,"tandas Ulfiani. (why/dhi)
Sumber: