Sapma PP Jatim Dukung Pemkot Surabaya Tiadakan PR Sekolah

Sapma PP Jatim Dukung Pemkot Surabaya Tiadakan PR Sekolah

Surabaya, memorandum.co.id - Kebijakan Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya tentang penghapusan pekerjaan rumah (PR) bagi pelajar SD-SMP mendapat dukungan dari Satuan Pelajar-Mahasiswa Pemuda Pancasila (Sapma PP) Jawa Timur. Ketua Sapma PP Jatim, Arderio Hukom menyebut, pihaknya sangat mendukung langkah Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang meniadakan pekerjaan rumah (PR) dari sekolah. Dirinya menekankan, PR sebaiknya tidak membebani siswa atau mengganggu waktu berkembang mereka. Di lain sisi, Arderio menjelaskan bahwa hal tersebut bukan serta merta sebagai kabar gembira. Melainkan jadi tanggung jawab bersama antara lingkungan tempat tinggal juga lingkungan bermain yang akan menjadi fondasi tumbuh kembang setiap anak SD dan SMP. “Meniadakan pekerjaan rumah bukan berarti serta merta sebagai kabar gembira, namun ini menjadi tanggung jawab bersama yang akan menjadi fondasi tumbuh kembang anak," tuturnya, Jumat (21/10). Meski demikian, kebijakan ini masih menimbulkan pro dan kontra. Banyak masyarakat yang memperbincangkan. Menurut Arderio, perdebatan tentang penting atau tidaknya PR sesungguhnya bukan hal baru. Maka tak heran, apabila kebijakan tersebut menjadi problematik bagi sebagian masyarakat. Ada kelompok masyarakat yang setuju dan tidak setuju. Merespons hal ini, Arderio mengatakan bahwa sebaiknya ada beberapa aspek pertimbangan yang digunakan sebagai indikator memberikan pekerjaan rumah. Misalnya, PR dapat dinilai penting jika hasil evaluasi guru menunjukkan ternyata PR terbukti dapat meningkatkan kompetensi pengetahuan dan keterampilan siswa. "Jika tidak, maka perlu dipertimbangkan lagi tentang jenis tugas yang diberikan," ucap Arderio. Selain itu, Sapma PP Jatim juga mendorong agar pendidikan Pancasila tetap diberikan penuh. Sebab, itu akan membentuk karakter dan menentukan masa depan siswa SD dan SMP. “Tugas kita bersama adalah bagaimana kita bisa tetap memberikan nafas-nafas Pancasila, supaya nilai-nilai persatuan tetap tertanam sejak SD dan SMP," tuntasnya. (bin)

Sumber: