Gubernur Khofifah dan Dubes Swedia Bahas Investasi Sektor Transportasi Publik
Surabaya, memorandum.co.id - Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa menerima kunjungan Duta Besar (Dubes) Swedia untuk Indonesia, Marina Berg, di Gedung Negara Grahadi Surabaya, Kamis (13/10). Di pertemuan itu, Dubes Swedia Marina Berg membahas rencana investasi di bidang transportasi publik. Pemerintah Swedia menyatakan, kesiapannya memberikan support mewujudkan sistem transportasi yang ramah lingkungan. Yaitu berupa bus atau kereta berbasis listrik di Kota Surabaya. Atas rencana tersebut, Gubernur Khofifah Indar Parawansa menyambut baik penjajakan investasi dan kerjasama dengan Pemerintah Swedia. Menurutnya, hal ini selaras dengan upaya Pemprov Jatim yang tengah berupaya mengembangkan transportasi publik yang ramah lingkungan khususnya yang berbasis listrik. Bahkan dikatakan Gubernur Khofifah, ini sejalan dengan rencana mewujudkan net zero emission di Indonesia pada tahun 2060 mendatang. “Terima kasih atas rencana kerja sama di sektor transportasi terutama yang ramah lingkungan. Ini sejalan dengan upaya kita baik nasional maupun provinsi Jawa Timur,” katanya. Provinsi Jawa Timur juga telah memiliki Perda Nomor 6 Tahun 2019 tentang Rencana Umum Energi Daerah (RUED). Kemudian Gubernur Khofifah juga telah menerbitkan SE tentang Implementasi Pemasangan PLTS Atap Pada Gedung Pemerintah dan Swasta, serta SE no 671/851/124.3/2022 tentang Himbauan Penggunaan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis baterai. “Kami saat ini di Jatim juga telah memberikan insentif diskon Pajak Kendaraan Bermotor Berbasis Listrik hingga 90% bagi pengguna kendaraan listrik. Maka kerja sama dengan Swedia ini akan menguatkan kita untuk bebas emisi tahun 2060,” tegasnya. Tidak hanya itu, terkait pengembangan transportasi, telah terbit Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 80 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Ekonomi di Kawasan Gresik-Bangkalan-Mojokerto-Surabaya-Sidoarjo-Lamongan (Gerbangkertosusila). Sehingga upaya membangun koneksitas di antara wilayah Gerbangkertasusila terus dilakukan untuk memudahkan transportasi masyarakat maupun distribusi logistik barang dan jasa. “Tentunya dengan adanya infrastruktur transportasi yang baik akan memudahkan proses investasi di wilayah-wilayah tersebut yang pada akhirnya akan meningkatkan perekonomian di wilayah tersebut,” katanya. Lebih lanjut, Khofifah juga menyambut baik upaya dari Pemerintah Swedia untuk bersama-sama memaksimalkan capaian dari tujuan pembangunan berkelanjutan atau Suistanable Development Goals (SDG’s) di Jawa Timur. Di Jatim melalui Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jatim terus menyempurnakan implementasi Jatim Corporate University (CorpU) dengan kebijakan program SDGs. Salah satunya melalui pelaksaan diklat kepemimpinan yang kurikulumnya berbasis SDG’s. “Bahkan kemarin saat peringatan Hari Jadi ke-77 Provinsi Jatim, kami memberikan Lencana Jer Basuki Mawa Beya Emas kepada lima bupati/walikota yang berhasil meraih ASN Achievement Awards Tahun 2022. Para kepala daerah ini dianggap memiliki komitmen kuat dalam percepatan pembangunan di wilyahnya yang berbasis SDG’s,” katanya. Di akhir, Khofifah berharap ke depan akan terjalin kerjasama dan kolaborasi yang kuat antara Swedia dan Pemprov Jatim tidak hanya di bidang transportasi publik dan energi terbarukan, tapi juga di sektor-sektor lain. Sehingga akan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak. “Terima kasih atas kunjungan Ibu Duta Besar Swedia untuk Indonesia. Kami semua dengan senang hati menerima kunjungan ibu. Dan saya menyampaikan terimakasih atas ucapan duka cita dari Ibu Dubes terhadap tragedi Kanjuruhan Malang,” ungkapnya. Sementara itu, Dubes Swedia untuk Indonesia Marina Berg mengatakan, Pemerintah Indonesia telah melakukan kerjasama sejak lama dengan Pemerintah Swedia. Kunjungannya ke Jatim kali ini diharapkan akan ada kerjasama yang baik dari Indonesia dan Swedia terutama dalam hal transportasi publik, terutama yang ramah lingkungan. “Kami menawarkan kerjasama yang erat dan berkelanjutan. Kami harap akan ada kesinambungan antara Pemerintah Swedia dan Indonesia terutama dalam pengembangan transportasi publik. Dan ini juga bagian dari mewujudkan transportasi yang ramah lingkungan,” katanya. Ia juga berharap akan ada integrasi berkelanjutan dalam kerjasama kedua belah pihak tidak hanya di sektor transportasi tapi juga sektor lainnya. Salah satunya bidang energi terbarukan. “Swedia sebagai negara berteknologi tinggi, kami harap ada kolaborasi di sektor energi ramah lingkungan. Tentunya diharapkan kerjasama dan investasi yang terjalin bisa cukup cerdas dan stabil. Terutama sesuai dengan program SDG’s dari PBB terutama dalam hal pembangunan kota yang berkelanjutan,” katanya. “Kami berharap Ibu Gubernur bisa memberikan support yang maksimal terhadap transportasi ramah lingkungan yang bisa diterapkan di Indonesia terutama Surabaya. Dukungan ibu akan sangat berpengaruh besar terhadap program kami,” pungkasnya. (day)
Sumber: