Tuntaskan Banjir, Anggaran Sistem Drainase 2023 Direncanakan Naik
Armuji meninjau normalisasi saluran Kandangan di Tambak Sarioso. Surabaya, memorandum.co.id - Masalah banjir masih menjadi pekerjaan rumah besar yang harus dituntaskan Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya. Karena itu, anggaran di sektor sistem drainase pada APBD 2023 direncanakan akan naik. Wakil Wali (wawali) Kota Surabaya Armuji menjelaskan, semula pada 2022 disiapkan sebesar Rp 541,1 miliar, lalu pada 2023 anggaran direncanakan akan meningkat menjadi Rp 867 miliar. Anggaran tersebut dialokasikan untuk tiga sub kegiatan, di antaranya operasi dan pemeliharaan sistem drainase, rehabilitasi saluran drainase perkotaan, serta pembangunan sistem drainase. "Penanganan terhadap sistem drainase perkotaan dilakukan secara berkelanjutan dan menyeluruh. Karena itu, kebijakan anggaran yang berkaitan dengan drainase terus kita intervensi," ucap Armuji, Minggu (9/6/2022). Dalam sistem drainase di Kota Surabaya sendiri terdiri dari ratusan saluran primer, sekunder, dan tersier. Kemudian didukung dengan 67 rumah pompa dan 77 bozem penampung air. "Mengingat beban saluran semakin beran seiring bertambahnya jumlah penduduk dan pesatnya pembangunan, maka kita akan urai satu persatu," kata Armuji. Dirinya mengungkapkan bahwa Pemkot Surabaya melalui Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSDABM) juga perlu melakukan pengecekan secara berkala untuk sarana pendukung yang meliputi 81 alat berat, 86 unit dump truck, dan 21 unit ponton untuk pemeliharaan hingga rehabilitasi saluran. "Kesadaran masyarakat dalam menjaga fungsi saluran harus tumbuh. Di samping itu, kita terus berupaya melakukan peremajaan saluran drainase yang sudah lama dan pembangunan yang baru sesuai dengan kebutuhan," urainya. Kemudian menjelang musim hujan, Armuji menegaskan bahwa sinergitas antar organisasi perangkat daerah (OPD) juga menjadi kunci dalam mengawal progres penanganan banjir. Misalnya, koordinasi antara Dinas Lingkungan Hidup, DSDABM, dan Dinas Perhubungan sangat penting berkaitan dengan penanganan sampah di saluran hingga pengalihan arus lalu lintas. "Untuk tahun ini, 55 titik crossing yang sedang dikerjakan tengah dilakukan penambahan jam kerja, terutama bagi pengerjaan crossing saluran tengah kota," ungkapnya. Manakala menemui kendala pada musim hujan berkenaan dengan sistem drainase, kata Armuji, maka warga metropolis diimbau untuk menghubungi Command Center 112 atau melalui aplikasi WargaKu. "Kita optimistis dan harus tuntas dalam atasi genangan akibat curah hujan ekstrem nanti," tandas Armuji. (bin)
Sumber: