Dinilai Bagus, Sekolah Dukung Pendidikan Karakter di Surabaya
Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya bersama dinas pendidikan terus melakukan upaya untuk meningkatkan kecerdasan dan keterampilan para pelajar sekolah dasar (SD) serta pelajar sekolah menengah pertama (SMP). Salah satu upaya yang akan dilakukan yakni, mengajarkan pendidikan karakter kepada siswa SD dan SMP di Surabaya. Kegiatan ini nantinya akan di terapkan pada dua jam terakhir sebelum kegiatan belajar di sekolah selesai. Musliha, guru SDN Kandangan II Surabaya mengungkapkan adanya penerapan pendidikan karakter di sekolah SD dan SMP membantu siswa untuk dapat belajar karakter sedari dini. “Program dari Pak Eri (Wali Kota Surabaya, red) ini sangat bagus, karena dapat mengajari anak sedari dini untuk belajar mengenai pendidikan karakter. Bisa dari kedisiplinan dan sopan santun. Kami juga sedikit banyaknya telah menerapkan pendidikan karakter dengan mengajarkan murid-murid salim (bersalaman, red) di depan gerbang saat akan masuk kelas. Menyanyikan lagu Indonesia Raya dan melafalkan pancasila sebelum kelas dimulai,” ungkap Musliha, Rabu (5/10/22). Musliha juga mengungkapkan bahwa surat program mengajar pendidikan karakter ini belum tersampaikan di SDN Kandangan II. Sehingga tidak adanya sosialisasi kepada orang tua wali murid. “Karena di SDN Kandangan II ini tidak ada guru PPPK jadi kita tidak mengetahui program yang di sampaikan oleh pak Eri dan kami juga belum mendapatkan surat edaran resmi. Mungkin nanti kalau sudah ada arahan, kami akan sosialisasikan kepada wali murid,” tandas Musliha. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Sekolah SMP Wijaya Putra, Sukono. Ia menambahkan penerapan pendidikan karakter dapat menyeimbangkan antara nilai akademik dengan perilaku. “Program ini sangat membantu siswa serta guru untuk mengetahui nilai akademik dan juga nilai perilaku siswa. Sehingga dapat seimbang dan berjalan bersamaan kedua hal ini, ya pintar akademik juga membentuk karakter mereka,” ungkap Sukono. Sukono juga menambahkan penerapan pendidikan karakter sebenarnya sudah diterapkan sedari lama sebelum adanya program dari wali kota. “Sebenarnya program ini sudah kami terapkan di Sekolah Wijaya Putra ini dari tahun 2005. Kami punya yang namanya kertas pengamatan dan ini bisa di akses oleh semua karyawan dan pimpinan. Jadi perilaku siswa di sini akan diamati berdasarkan kertas pengamatan. Kalau nanti ada orang tua yang protes mengenai penilaian sikap anaknya, kami bisa berikan bukti rekapan kertas pengamatan berupa rapor dan diberikan bersamaan dengan rapor akademik”. tambah Sukono.(mg3)
Sumber: