Warga Surabaya Keluhkan Proyek Penanggulangan Banjir Saat Musim Hujan
Surabaya, memorandum.co.id - Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya terus melakukan upaya dalam penanggulangan banjir. Pemkot pun telah menurunkan proyek penanggulangan banjir ke sejumlah wilayah yang rawan banjir, terutama pada musim hujan. Salah satunya banjir kerap menerjang di wilayah Karah dan Ketintang. Kawasan ini telah digarap proyek untuk penanggulanga banjir seperti, pengerukan pelebaran tanah dan pendalaman drainase. Proses pengerukan yang dilakukan saat ini memasuki musim hujan, menyebabkan tanah yang terkena proyek menjadi becek. Siti Afifah, salah satu warga Ketintang mengungkapkan adanya proyek penanggulangan banjir ini menimbulkan beberapa hal yang menjadi keluhan warga seperti banyaknya debu dan akses jalan yang terpotong membuat kemacetan. “Saya senang adanya proyek ini karena kan nantinya kalau sudah jadi tidak ada banjir lagi, cuma pasti ada hal yang ngga enak. Kayak debu yang berterbangan pas sebelum musim hujan kemarin banyak banget, terus macet juga karena aksesnya kan terpotong,” ungkap Siti, Rabu (5/10/2022). Siti juga menambahkan, tanah yang becek karena hujan juga cukup membuat area jalan jadi penuh lumpur karena roda eksavator. “Belum lagi kalau tanknya itu pindah tempat, jalanan depan rumah jadi penuh bletong,” imbuhnya. Hal serupa juga dirasakan oleh Joan, Mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang merasakan macetnya jalan pulang adanya proyek penanggulangan banjir. “Tiap hari kerasa begini, harus macet-macetan karena jalannya semakin sempit. Walau banyak akses tapi muternya juga cukup jauh ya. Tapi tidak apa karena ini kan program pemerintah untuk menanggulangi banjir,” ungkap Joan. Warga sekitar berharap proyek penanggulangan banjir ini dapat selesai secepatnya, sehingga aktivitas di jalan dapat kembali seperti semula. (mg3)
Sumber: