“Saya hadir karena melihat ini sesuatu yang inovatif, tentu ini juga menjadi referensi bagi sekolah-sekolah lain supaya bisa melaksanakan kegiatan seperti ini, business day, adiwiyata, termasuk kantin sehat. Kantin sehat ini memiliki prinsip bebas 5P, yakni makanan yang ditawarkan harus bebas dari pengawet, pewarna, penyedap, pemanis, dan juga pengenyal. Kriteria bebas 5P ini tentu menjadi standar paling utama kantin, menjadi kantin yang sehat dan bebas bahan kimia,” terang Pak Yes.
Selain prinsip bebas 5P, kebersihan dan kesehatan makanan serta lingkungan kantin yang harus dijaga, berdasarkan SOP (Standar Operasional Prosedur) kantin sehat tidak boleh menggunakan peralatan makanan dan minuman sekali pakai. Untuk bahan pembungkus makanan juga menggunakan pembungkus makanan yang ramah lingkungan seperti kertas dan daun.
Pada kesempatan tersebut juga dilaksanakan kegiatan business day hasil karya siswa proyek penguatan profil pelajar pancasila. Pak Yes juga sangat mengapresiasi kegiatan tersebut sebagai esensi dari kurikulum merdeka belajar yang mengenalkan literasi kuliner pada anak didik, sehingga lebih banyak wawasan yang diperoleh.
“Ini sangat luar biasa, kegiatan bussines day ini mengenalkan sejak dini pada anak-anak berwirausaha, menanamkan virus-virus kewirausahaan pada anak-anak, karena inilah sesungguhnya esensi merdeka belajar. Anak didik harus diperkaya dengan berbagai wawasan dan literasi,” tambah Pak Yes.
Kepala Sekolah SMP Negeri 3 Lamongan Hanafi A. Talib mengungkapkan, bahwa kegiatan tersebut dilaksanakan sebagai bentuk konsekuensi dan konsistensi SMP Negeri 3 Lamongan sebagai juara 2 lomba kantin dan jajanan sehat se-Jawa Timur. “Kegiatan ini kami lakukan sebagai konsekuensi dari diraihnya juara 2 oleh SMP Negeri 3 Lamongan di Jawa Timur, pada lomba kantin dan jajanan sehat se-Jawa Timur,” ujar Hanafi.(*)