Perampok Bersenjata Pistol Mainan Sasar Minimarket dan SPBU
Surabaya, memorandum.co.id - Dua perampok bersenpi mainan yang ditangkap anggota Reskrim Polsek Gayungan, Damadi (28), asal Karawang, Jawa Barat dan Satriya (25), asal Jalan Solo Purwodadi, Grobokan, Jawa Tengah, ternyata perampok beraksi antarkota. Keduanya pernah beberapa kali beraksi di SPBU dan minimarket di Sidoarjo, Surabaya, dan Pasuruan. Polisi membutuhkan waktu panjang untuk menangkapnya. Kapolsek Gayungan Kompol Suhartono mengungkapkan, proses penangkapan bermula adanya laporan perampasan di minimarket di Jalan Ketintang pada Minggu (18/9/2022) sekitar pukul 22.40. Damadi sebagai eksekutor masuk dan minta uang secara paksa kepada kasir dengan cara menodongkan senjata api mainan. Sedangkan tersangka temannya, Satriya menunggu di atas motor. "Aksinya di minimarket Ketintang mendapatkan hasil Rp 160 ribu. Kemudian tersangka keluar dan melarikan diri ke arah Gayungsari Barat," kata Suhartono, Senin (26/9). Pada Senin (19/9/2022) sekitar pukul 23.50, kedua tersangka kembali beraksi di minimarket Jalan Gayungsari Barat. Dengan modus yang sama sambil menanyakan keberadaan penyimpanan uang kepada kasir. Merasa ketakutan, kasir mengangkat tangan ke atas dan lari ke gudang dengan maksud mencari bantuan kepada temannya yang pada saat itu sedang makan. Akhirnya Damadi berhasil mengambil uang sebanyak Rp 270 ribu dan HP milik karyawan minimarket. Setelah berhasil kedua tersangka pergi meninggalkan TKP dan melarikan diri ke arah Waru Sidoarjo. Setelah mendapatkan laporan, anggota langsung bergerak ke TKP dan melakukan pemeriksaan CCTV. Hasilnya, polisi berhasil mengidentifikasi kedua terduga pelaku. Mereka usai melakukan perampokan di wilayah Gayungan, ternyata masih berputar-putar di sekitar Juanda Sidoarjo mencari sasaran baru. "Kami mengidentifikasi kedua tersangka berkeliling mencari sasaran lain di Jalan Ahmad Yani, Jalan Darmo, Gembong, Kapasan, dan terakhir tersangka menurunkan seorang pelaku (Satriya) di pertigaan Sidotopo," beber Suhartono. Anggota pun bergerak ke lokasi dan melakukan pengintaian. Alhasil, anggota pada Senin (19/9/2022) pukul 16.45, anggota melihat Satriya melintas keluar dari warkop di Jalan Sidoyoso Wetan. Tanpa menunggu lama, anggota akhirnya membekuknya. Kemudian dibawa ke Mapolsek Gayungan. Saat diinterogasi, tersangka mengaku beraksi bersama Damadi tinggal di Tenggumung, Surabaya. Namun, Damadi diketahui sudah tertangkap lebih dulu oleh anggota Reskrim Polres Sidoarjo beberapa waktu lalu melakukan perampasan uang di SPBU Jenggolo. "Tersangka Satriya sehari-hari pengamen di traffic light Sidotopo. Sedangkan temannya Damadi usai menurunkannya di pertigaan Sidoyoso melakukan perampasan di SPBU Sidoarjo dan tertangkap pada 19 September," tandas Suhartono. Sementara itu, Damadi mengaku pernah terlibat perampasan toko di Jalam Brigjen Katamso, Waru, Sidoarjo dengan hasil uang Rp 200 ribu, pada Senin (19/9/2022). Adapun minimarket di Sedati, Sidoarjo dengan menodongkan senpi mainan berhasil menggasak rokok berbagai merek dan uang Rp 25 juta. Kejahatan yang sama juga dilakukan Damadi dan Satriya di SPBU Jenggolo pada Jumat (2/9/2022) sekitar pukul 23.30. Dengan cara berpura-pura mengisi BBM, selanjutnya menodong senpi petugas SPBU dan merampas uanh hasil penjualan sebesar Rp 300 ribu. Terus pada Sabtu (3/9/2022) pukul 01.30, di Jalan Buduran, Sidoarjo, memepet pengendara dan menodongkan senpi, sehingga ketakutan dan lari meninggalkan kendaraannya. Selanjutnya kedua tersangka mengambil motor Vario dan kabur. Damadi pada Sabtu (3/9/2022) pukul 02.30, kembali lagi ke SPBU Jenggolo dan merampas uang Rp 1 juta. Selain di Sidoarjo, Damadi juga mengaku melakukanya di minimarket daerah Sukorejo, Pasuruan. Diaksinya itu berhasil merampas uang Rp 3 juta dan rokok. Pada Sabtu (18/9/2022), kedua tersangka juga menodong senpi mainan sepasang kekasih di pinggir jalan di Mojokerto. Di aksinya dapat 2 HP dan dijual ke tulang rombeng laku Rp 700 ribu. "Saya cari sasaran mobile Pak, di toko, minimarket, SPBU yang buka 24 jam. Hasilnya kami bagi berdua untuk biaya hidup sehari-hari," terang Damadi. Damadi mengaku, pistol mainan korek api dibeli di Gembong untuk menakut-nakuti para korbannya. "Bukan pistol beneran Pak, hanya mainan korek api untuk menakutk korban," tuturnya. (rio)
Sumber: