Cinta Pertama Kambuh saat Panas-panasi Suami (2-habis)
Dengan hati berdetak tidak karuan, suatu hari Amanah dipertemukan dengan Tulus di rumah makan bernuansa pedesaan di tengah kota. Romantisme spontan merebak menghangatkan tubuh. Amanah teringat masa-masa di desa sebelum hijrah ke Surabaya selepas sekolah di Kediri dan kuliah di Malang. Ternyata Tulus adalah kakak kelas Amanah semasa SMP. Dialah sejatinya cinta pertama Amanah. Hanya, waktu itu Amanah tidak bisa menikmati harum bunga yang sedang mekar di hati karena Tulus terburu lulus sekolah, sementara Amanah masih duduk di kelas dua. Kedewasaan Tulus sangat dirasakan Amanah. Tutur kata yang lembut, gaya bicara yang sopan, dan pandangan mata yang terjaga. Amanah terhipnotis. Ia teringat pandangan Tulus beberapa puluh tahun lalu, saat berpamitan hendak pindah ke Lampung. Gambaran Tulus yang pendiam tapi pandai sangat tertanam di hati Amanah. Gambaran tersebut muncul saat upacara bendera di sekolah. Kepala sekolah mengumumkan Tulus sebagai lulusan terbaik sekolah mereka. Sayang, sejak itu komunikasi mereka terputus. Kecanggungan Amanah lambat laun pudar. Apalagi, Tulus mampu membuat suasana kaku menjadi cair dengan joke-joke-nya yang segar. Setiap pertemuan, Tulus tidak pernah secara langsung menyinggung kekisruhan rumah tangga Amanah. Tulus mampu menjaga hati Amanah. Mereka bergaul sebagaimana teman lama yang tidak pernah bertemu. Yang dengan lambat namun pasti menimbulkan cinta baru di hati Amanah. Dia seolah melihat Tulus sebagai lelaki yang dikagumi dan mampu mempertahkan itu sejak SMP. Suasana yang sama bergemuruh di dada Tulus. Dia merasakan cinta lama yang sempat terkubur itu bersemi kembali. Tulus bahkan merasakan cinta itu sangat kental. Hubungan Amanah-Tulus berkembang bagai bunga disirami, sementara hubungan Amanah-Hayong semakin renggang laksana permen karet kehilangan daya rekat. Apalagi, suatu saat Hayong menemukan chat Amanah dengan Tulus. Walau Amanah sanggup menjaga kehormatannya selama dekat dengan Tulus, fakta kedekatannnya dengan lelaki tersebut diakui sebagai kesalahan. Meskipun tah, sikap itu awalnya sekadar pelampiasan sakit hatinya kepada tuduhan Hayong. Amanah akhirnya benar-benar jatuh cinta kepada Tulus, pria yang dulu selalu terpatri di hati. Kini bukan Hayong yang menceraikan Amanah, sebagaimana digembar-gemborkan pria itu setiap berselisih paham. Justru Amanah-lah yang mengajukan gugat cerai. KdRT (kekerasan dalam rumah tangga) dijadikan alasan gugatan cerainya. Hayong memang pernah marah besar saat melihat chat Amanah vs Tulus. Seolah tanpa rasa belas kasih, Hayong menampar wajah istrinya dengan keras sampai pipinya lebam dan bibirnya robek. Luka ini baru sembuh dua-tiga minggu kemudian. Selama ini Amanah dan Tulus memang sering bertemu. Tapi, mereka tidak pernah berdua saja. Afi selalu menjadi orang ketiga di antara mereka. Janji pertemuan pun tidak diisi dengan acara macam-macam. Kalau tidak makan malam bersama ya jagongan di rumah Afi. Bahkan, tak jarang suami Afi ikut nimbrung bersama. ”Mudah-mudahan proses sidangnya (perceraian Hayong-Amanah, red) cepat selesai,” kata Afi. (jos, habis)
Sumber: