Ciptakan Masker Rajut, Lolos PKM Kemenristekdikti

Ciptakan Masker Rajut, Lolos PKM Kemenristekdikti

Malang, Memorandum.co.id -  Dampak pandemi yang meluas, tidak terkecuali menyasar masyarakat Desa Karanganyar, Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang. Namun demikian, potensi yang ada, harus tetap dikembangkan. Dengan diberikan pendampingan dan pelatihan, bisa menumbuhkan kesadaran bangkit dari keterpurukan, meningkatkan perekonomian. Salah satunya, lewat Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari Universitas Wisnuwardhana (Unidha) Malang. "Akibat pandemi, jangan sampai membawa keterpurukan mendalam. Karena itu, lewat PKM, mahasiswa Unidha memberikan salah satu solusi yang bisa dikembangkan. Tentunya bernilai, dan bisa menopang ekonomi," terang Fitria Khasanah, M.Pd, Dosen pendamping dari FKIP Universitas Wisnu Wardhana, saat ditemui, Selasa (13/09/22). Melalui Program Kreatifitas Mahasiswa (PKM), 4 mahasiswa Unidha dengan ketua, Dhania Eka Widyaningrum bersama anggota Farah Camelia Firdousiah, Khurotul A'yun dan Sri Wahyuni, memberikan pelatihan. Bentuk pelatihan, berupa kerajinan tangan. Berbahan dasar, benang rajut polyster. "Salah satu yang menjadi kebutuhan masyarakat di masa pendemi, adalah penggunaan masker. Apalagi, hal itu menjadi arahan pemerintah. Karena itu, kami memberikan pelatihan pembuatan masker beserta konektor, dari bahan benang rajut. Tidak hanya itu, termasuk juga cara pemasarannya melalui media sosial maupun market place," lanjutnya. Dengan menciptakan masker rajut tersebut, mahasiswa Unidha telah lolos dalam program PKM yang didanai Kemenristekdikti. Dipilihnya pembuatan masker, bukan tanpa alasan. Itu dikarenakan, warga sekitar sudah memiliki ketrampilan menjahit. Bahkan ada yang pernah bekerja di bagian merangkai manik manik. Masker model rajut, berbeda dengan masker lainya. Di bagian tengahnya, bisa diisi dengan tisu. Bahkan, bisa dicuci untuk selanjutnya bisa dipakai kembali. "Dengan bahan dasar benang itu, pengembangannya bisa juga ke produk lain. Seperti tas kecil, dompet, boneka dan hasil karya lainya. Bisa untuk accesories hingga cindera mata," pungkasnya. (edr/gus)

Sumber: