Nelayan Hilang Dua Hari, Ditemukan di Perairan Camplong
Surabaya, Memorandum.co.id - Hasan (70) nelayan yang dikabarkan hilang saat mencari ikan di laut, sejak Minggu (11/9), berhasil ditemukan di Perairan Camplong, Sampang, Senin (12/9) siang. Warga Nambangan Perak Gang 5, Kedung Cowek itu ditemukan selamat meski dalam kondisi terombang-ambing di perairan Selat Madura. Ketua RW 03 Nimbangan Perak, Suparman mengatakan, korban berhasil ditemukan, sekitar pukul 14.00 WIB. Namun bukan oleh petugas SAR yang melakukan pencarian melalui jalur laut. Melainkan, ditemukan sejumlah nelayan yang berada di perairan Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang. Perahu Hasan ditemukan terombang-ambing dalam keadaan kehabisan bahan bakar solar. Sedangkan kondisi Hasan, diketahui dalam keadaan selamat. Informasi penemuan nelayan itu, akhirnya disebarkan melalui jejaring komunikasi oleh warga Camplong yang memiliki saudara yang bermukim di kawasan Kenjeran. "Kebetulan ada warga Camplong punya saudara orang Surabaya, sehingga kabar penemuan Hasan diteruskan ke pihak keluarga dan instansi terkait," katanya, Senin (12/9). Kemudian sejumlah tim pencarian melalui jalur darat menuju kawasan Kecamatan Camplong, Kabupaten Sampang untuk menjemput Hasan. "Kondisinya selamat. Dan saat dimitanyai warga soal alamat, Pak Hasan masih bisa jawab normal," jelasnya. Sedangkan, sejumlah petugas lainnya, menuju ke perairan kawasan Camplong untuk melakukan penarikan perahu milik Hasan. Suparman menduga, tersesatnya perahu Hasan hingga sehari semalam terombang-ambing di lautan, karena kondisi cuaca berkabut, yang terjadi pada Minggu (11/9) kemarin. Biasanya, para nelayan di Nambangan, selalu mengandalkan bangunan Pagoda di Pantai Ria Kenjeran yang berada di arah barat, sebagai patokan penunjuk arah saat melaut. Karena ukuran bangunannya yang terbilang tinggi, memudahkan para nelayan mencari patokan arah agar bisa kembali pulang. Mungkin, Suparman menduga, kondisi berkabut kemarin membuat Hasan kehilangan arah. Sehingga tanpa sadar, perahu Hasan melaju ke arah timur menuju perairan yang salah yakni Sampang. Sialnya, saat Hasan mulai menyadari arahnya tersesat. Ia tak dapat kembali melaju ke arah sebaliknya atau pulang, karena bahan bakar solar mesin perahu Hasan terlanjur habis di tengah perjalanan. "Biasanya pulangnya ke arah barat. Pak hasan mungkin tidak sadar ke arah timur. Mungkin setelah beberapa jam baru sadar, dan nelayan di sini biasanya BBM pas pasan, 5 liter, maksimal harus bisa pulang," pungkasnya. Sementara itu, Plt BPBD Kota Surabaya Ridwan Mubarun mengatakan, sejak memperoleh kabar ditemukannya korban sekitar pukul 13.00 WIB, pihaknya sudah memberangkatkan tim untuk menjemput korban melalui jalur darat. Kemudian, ada tim lain yang tetap melanjutkan penyusuran melalui jalur laut menuju ke perairan Camplong, Sampang, guna menarik perahu milik korban untuk dibawa kembali ke rumah. "Iya benar. Nanti tim SAR Basarnas dan BPBD juga memulangkan perahunya, ditarik lewat laut ke Surabaya," ujarnya. Sekadar diketahui, Hasan (70) nelayan yang bermukim di Jalan Nambangan Perak Gang 5, Kedung Cowek, Bulak, Surabaya, dikabarkan hilang saat mencari ikan di perairan laut Surabaya Timur, sejak Minggu (11/9) dini hari. Informasinya, pihak keluarga mengetahui bahwa Hasan berangkat melaut menjaring ikan teri dan ikan bulu ayam, sekitar pukul 05.00 WIB, Minggu (11/9). Ia berangkat melaut dari bibir pantai Jalan Nambangan Perak seorang diri. Biasanya, Hasan sudah menyandarkan perahunya yang berukuran 7,5 m x 2 m itu ke bibir pantai, sekitar pukul 12.00 WIB. Namun, hingga pukul 14.00 WIB perahu milik Hasan tak kunjung tampak kembali ke bibir pantai. Bahkan, saat sejumlah anggota keluarga bersama para tetangga sesama nelayan melakukan pencarian menyusuri perairan Surabaya sisi selatan mulai pukul 16.00, hingga pukul 18.00 WIB, perahu Hasan tak juga ditemukan. "Karena arah angin mengarah ke selatan, kami bersama nelayan lain menyisir hingga ke perairan laut Pasuruan," kata Suparman Ketua RW 3 Bulak, Senin (12/9). Menyadari ada yang tak beres. Pihak keluarga akhirnya melapor insiden tersebut ke pihak BPBD Surabaya dan Polsek Kenjeran. Suparman menduga, perahu Hasan itu tersesat. Hal tersebut, diakui sering dialami oleh Hasan, termasuk sesama para nelayan lainnya. "Bisa jadi kebabisan bahan bakar solar. Atau sakit, karena kondisi nelayan tersebut sudah tua. Beberapa kejadian neyalan tak kunjung kembali karena sakit dan jatuh di perahu ditemukan meninggal," imbuhnya. Sekitar pukul 19.00 WIB hingga pukul 21.00 WIB, sejumlah teman sesama nelayan masih melakukan pencarian menggunakan sebuah perahu. "Biasanya kalau tersesat paling lama sehari ditemukan," ujarnya. Pencarian dilanjut dilakukan Basarnas hari ini mulai pukul 06.00 sampai ke perairan laut Kalanganyar Sidoarjo. Namun tak juga ditemukan. Pencarian selanjutnya akan dilanjut ke perairan Madura. "Karena sesuai petunjuk angin mengarah ke selatan, sehingga kemungkinan kalau terbawa air laut pasti ke arah tersebut. Namun sudah cari ke Pasuruan, Sidoarjo gak ada. Kini neyalan bersama Basarnas cari ke perairan Madura," ujarnya. (alf)
Sumber: