Pemkab Mojokerto Luncurkan Sekolah Khusus Orang Tua dan Lansia

Pemkab Mojokerto Luncurkan Sekolah Khusus Orang Tua dan Lansia

Mojokerto, memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten Mojokerto meluncurkan Sekolah Orang Tua Hebat (SOTH) angkatan ke II dan Sekolah Lansia Tangguh (Selantang) angkatan I di Pendopo Graha Maja Tama (GMT), Pemkab Mojokerto, Selasa (6/9/2022). Peluncuran SOTH dan Selantang dilakukan oleh Bupati Mojokerto Ikfina Fahmawati bersama Kepala Bidang Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Provinsi Jawa Timur, Suhartuti. SOTH dan Selantang guna meningkatkan akses dan kualitas pelayanan serta pemberdayaan keluarga. Bupati Mojokerto, Ikfina Fahmawati berharap, para peserta SOTH dan Selantang bisa memaksimalkan kesempatan ini dengan sebaik-baiknya, karena kesempatan ini merupakan hal yang langka dan terbatas. "Ini harus bisa dimanfaatkan sebaik-baiknya, menjadi siswa SOTH adalah bentuk pertanggungjawaban kita.  Supaya kita ini ketika menjadi orang tua betul-betul berdasarkan ilmu, tidak hanya menjalankan tugas dan fungsi orang tua berdasarkan insting," harapnya. Sementara, papar Ikfina, untuk para lansia yang nanti menjadi siswa Selantang ini, diharapkan bisa menjadi lansia yang sehat dan produktif. "Dengan lansia ini sehat, maka akan menjadi lansia yang mandiri dan produktif. Sehingga bisa mendapatkan kebahagiaan dan kesejahteraannya," tegasnya. Sementara itu, Kabid Keluarga Sejahtera dan Pemberdayaan Keluarga BKKBN Provinsi Jawa Timur, Suhartuti menerangkan, saat ini problem besar di Indonesia yaitu tingginya angka stunting. Menurut Data SSGI Tahun 2021, stunting skala nasional mencapai 24,4 persen. "Stunting di Jatim masih di angka 23,5 persen. Di Kabupaten Mojokerto prevelensi stunting mencapai 27,4 persen. Target menurunkan prevelensi stunting di tahun 2024 menjadi 14 persen merupakan pekerjaan rumah yang tidak mudah," terangnya. Suhartuti menandaskan, hal ini diperlukan integrasi intervensi sensitif agar bisa menghasilkan hasil yang optimal. "Saya yakin, dibawah kepemimpinan Bupati Ikfina ini percepatan penurunan stuntingnya akan lebih cepat. Dan diharapkan 2024 itu maksimal 14 persen," tandasnya. Di sisi lain, papar Suhartuti, Pada tahun 2045 menurut proyeksi BPS, jumlah penduduk lansia di Indonesia akan mencapai 1/5 dari total penduduk Indonesia. Pertumbuhan penduduk lansia di Indonesia berbanding terbalik dengan pertumbuhan balita yang semakin menurun. "Berdasarkan sensus penduduk di jatim, jumlah lansianya adalah 13,10 dibandingkan dengan jumlah penduduk yang ada. Dan di Kabupaten Mojokerto ini 11,83 persen," paparnya. Menurutnya, peningkatan jumlah penduduk lansia menimbulkan konsekuensi yang kompleks, yaitu harus meningkatkan jumlah penduduk lansia ini sebenarnya merupakan salah satu dari indikator keberhasilan pencapaian pembangunan manusia. "Yaitu adanya peningkatan usia harapan hidup, yang berarti adanya perbaikan kualitas kesehatan dan kondisi sosial masyarakat yang semakin meningkat," pungkasnya Perlu diketahui, SOTH dan Selantang ini merupakan suatu kegiatan untuk penguatan ketahanan keluarga, hal ini dalam rangka membangun keluarga yang berkualitas serta untuk memberikan pemahaman kepada seluruh masyarakat terkait pentingnya penguatan ketahanan keluarga, perlindungan dan pemberdayaan terhadap keluarga sebagai unit terkecil dalam masyarakat. Program buah inovasi dari Perwakilan BKKBN provinsi Jawa Timur akan dilangsungkan selama tiga bulan, dari September - November 2022 secara serentak, yang dilaksanakan di lima desa wilayah SOTH dan Selantang, yang dibagi tiga kelas SOTH dan dua kelas Selantang. Untuk pelaksanaan SOTH dilakukan di tiga desa, yakni Desa Gunungsari Kecamatan Dawarblandong yang diikuti 31 peserta, Desa Parengan Kecamatan Jetis diikuti 35 peserta dan Desa Balongmojo Kecamatan Puri diikuti 30 peserta. Sementara untuk Selantang dilaksanakan di dua desa, yaitu Desa Punggul Kecamatan Dlanggu yang diikuti 30 peserta dan Desa Ngingasrembyong Kecamatan Sooko yang diikuti 35 peserta. (yus)

Sumber: