Sosialisasi Gemarikan, Bupati Jombang Target Penurunan Stunting
Jombang, memorandum.co.id - Sistem Pelayanan Kesehatan ikan Cepat Responsif Inovatif Adaptif (Si Pekan Ceria) yang merupakan klinik kesehatan untuk ikan, diresmikan Bupati Jombang, Selasa (23/8/2022). Peresmian yang dilaksanakan di Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang tersebut, juga menyosialisasikan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) kepada masyarakat agar gemar mengkonsumsi ikan, sehingga dapat menurunkan stunting di Kabupaten Jombang. Bupati Jombang Mundjidah Wahab mengatakan, pihaknya berterimakasih kepada Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang bersama seluruh elemen masyarakat dalam mengawal kegiatan Sosialisasi Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan) di Kabupaten Jombang. "Mudah-mudahan kegiatan ini memberikan dampak positif pada masyarakat Jombang untuk lebih meningkatkan tingkat konsumsi ikan. Agenda rutin yang setiap tahun kita lakukan bersama-sama secara sinergi oleh semua pihak ini, berdampak signifikan dalam menurunkan angka stunting di Kabupaten Jombang," jelas dia. Bupati menjelaskan, persoalan stunting telah menjadi agenda pembangunan nasional. Stunting adalah kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama pada 1000 hari pertama kehidupan. Prevalensi stunting di Kabupaten Jombang berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (Rikesdas) 2018 30,8%, atau sekitar 7 juta balita menderita stunting. "Prevalensi stunting di Kabupaten Jombang mengalami penurunan dari tahun 2018 sebesar 20,1%, turun menjadi 17,9% pada tahun 2019, dan tahun 2020 sebesar 16,9%. Dan berdasar bulan timbang Februari tahun 2021 sebesar 13,1 % atau 9.462 balita yang tersebar di 11 kecamatan di Kabupaten Jombang. Sedangkan target angka stunting tingkat nasional, kita harus menurunkan di angka 14 %," jelasnya. Bupati mengungkpakan, salah satu penyebab tingginya angka stunting karena masih terbatasnya kesadaran masyarakat akan pentingnya nilai gizi dan resiko stunting, sehingga hal ini menjadi tantangan bagi pemerintah untuk menekan angka stunting dan gizi buruk di Kabupaten Jombang. "Ikan sangat relevan untuk mendukung program perbaikan gizi masyarakat dan penanganan stunting, mengingat ikan sebagai sumber protein memiliki beragam keunggulan dibanding produk hewan lainnya. Ikan merupakan sumber protein hewani yang sangat baik untuk pertumbuhan sel-sel tubuh manusia," ungkapnya. Kecerdasan, kesehatan dan keterampilan, papar Mundjidah, merupakan tiga indikator utama yang digunakan untuk mengukur sumber daya manusia yang berkarakter dan berdaya saing. "Untuk itu kepada semua yang hadir baik organisasi wanita, organisasi keagamaan, dan anak-anak sekolah untuk dapat mempromosikan gemarikan dengan harapan dapat meningkatkan kualitas SDM yang unggul, berkarakter dan berdaya saing," paparnya. Selanjutnya, Mundjidah mendorong pembudidaya perikanan serta kelompok pengolah dan pemasar (poklasar) untuk terus berinovasi meningkatkan karyanya. Sehingga hasil perikanan bisa menjadi oleh-oleh khas Jombang yang dapat  meningkatkan perekonomian masyarakat Jombang. "Saya juga mengapresiasi Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan atas inovasinya melaunching Klinik Kesehatan Ikan yang sebelumnya juga sudah membuat aplikasi Si Pekan. Mudah-mudahan inovasi ini memberikan manfaat dan barokah serta semakin meningkatkan pelayanan pada masyarakat," tegasnya. Sementara itu, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, Nur Kamalia menerangkan, tujuan kegiatan sosialisasi ini untuk mensinergikan program kesehatan ikan, program pembudidayaan ikan, terutama tingkat konsumsi ikan di masyarakat. "Terutama bagi anak-anak sekolah dalam rangka meningkatkan kecerdasan dan meningkatkan konsumsi ikan di Kabupaten Jombang," terangnya. Menurut Nur, berdasarkan data di Kabupaten Jombang, ketahanan pangan di Kabupaten Jombang berada di kondisi surplus. Untuk itu permasalahan berikutnya adalah tingkat pengetahuan dan pola asuh keluarga dalam memberikan konsumsi bagi keluarga dan anak balita sejak dini melalui peningkatan pemberian konsumsi ikan dengan Gerakan Memasyarakatkan Makan Ikan (Gemarikan). "Berdasar data dari Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Jombang, tingkat konsumsi Ikan di Jombang ini masih rendah. Rata-rata per orang masih 83 gram. Sedangkan targetnya 150 per orang perhari," ujarnya. Jombang, lanjut Nur, termasuk penghasil ikan Patin nomor dua se-Jawa Timur. Dan nomor satu di Jawa Timur produksi ikan Bawal. Jadi produksi ikannya sudah cukup tinggi, maka dari itu hari ini diadakan kegiatan sosialisasi. "Harapannya, agar tingkat konsumsi ikan meningkat, seiring dengan meningkatnya kecerdasan, pengetahuan dan kesadaran masyarakat untuk membudidayakan mengkonsumsi ikan," pungkasnya. Pada kesempatan tersebut Bupati Jombang menyerahkan bantuan kepada kelompok pengolah pemasaran ikan. Diantaranya berupa sarana prasarana pengolahan bakso kepada Pokmas Sejahtera, Desa Brudu, Kecamatan Sumobito, sarana prasarana Chest Freezer kepada Kelompok Dua Putra, Desa Kebondalem Kecamatan Bareng. Kemudian Kelompok Mina Asih Desa Karangwinongan Kecamatan Mojoagung; Kelompok Mina Putra Mandiri Desa Japanan Kecamatan Mojowamo, dan sarana prasarana pengolahan pindang kepada Kelompok Mina Sofi Desa Blimbing Kecamatan Gudo. Dalam kegiatan tersebut, Bupati Jombang Mundjidah Wahab didampingi Wakil Bupati Jombang Sumrambah, Ketua Tim Penggerak PKK selaku Ketua Forikan Kabupaten Jombang, Wakil Ketua DPRD Jombang Farid Al Farizi, Sekretaris Daerah Kabupaten Jombang Agus Purnomo. (yus)
Sumber: