SMPN 1 Kedungwaru Angkat Kearifan Lokal
Tulungagung, memorandum.co.id - Sebagai upaya menanamkan cinta tanah air kepada siswa siswinya, peringatan HUT RI ke-77 SMPN 1 Kedungwaru mengangkat kearifan lokal. Yaitu dengan menggelar bazar masakan tradisional dan parade 70 penari singo barong di halaman sekolah, Kamis (18/8/2022) mulai pukul 08.00 wib hingga selesai. Mengawali acara dibuka oleh ketua komite sekolah didampingi kepala sekolah serta para guru. Nampak turut hadir menyaksikan kegiatan Kepala Desa Plandaan Fauji Surahmad. Kepala SMPN 1 Kedungwaru, Sri Wahyuni mengungkapkan, 17 Agustus merupakan hari kelahiran Bangsa Indonesia. Di mana para pejuang telah mengorbankan harta, jiwa dan raganya untuk merebut kemerdekaan. "Di moments yang bersejarah ini, tepatnya tanggal 17 Agustus seluruh Bangsa Indonesia merayakan kemerdekaannya. Maka dari itu dengan semangat perjuangan, kita wajib bersyukur untuk mengisi dan memeriahkannya," terangnya. Sri Wahyuni melanjutkan, SMPN 1 Kedungwaru memiliki 17 ektrakulikuler yang dilaksanakan setiap hari Sabtu. Kemudian di dalamnya ada kesenian reog kendang dan karawitan. Selain itu ada seni tari jaranan, yang di dalamnya ada singo barong yang ditampilkan bersamaan bazar masakan tradisional kali ini. Sri Wahyuni menuturkan, pertama kegiatan ini digelar mengarah pada pendidikan karakter. Kedua menuju profil Pelajar Pancasila bidang kearifan lokal. Yaitu menampilkan parade kesenian tradisional sebanyak 70 anak penari singo barong, dan basar masakan tradisional khas Tulungagung. "Maksud dan tujuannya adalah untuk pembelajaran bagi anak-anak. Untuk mengenalkan kearifan lokal masakan tradisional khas Tulungagung seperti gethuk, kicak, cenil, samplok, tape, punten serta lainya. Dan ini adalah salah satu dimensi bagian dari Pendidikan Karakter yang sedang diprogramkan sekolah, sesuai kurikulum Merdeka Belajar yang mengarah profil Pelajar Pancasila," papar Sri Wahyuni. Melalui kegiatan ini diharapkan mampu menumbuhkan kreativitas anak-anak, serta mengetahui dan merasakan masakan tradisional, agar tidak hilang tergeser oleh makanan dari negara asing. Selain itu, masih menurut Sri Wahyuni, anak-anak akan mampu berkarya, berwawasan berwirausaha yang memiliki inovasi baru makanan tradisional, serta mampu menyajikan masakan tradisional dengan kemasan menarik, yang memiliki nilai jual tinggi, setara dengan produk lain, yang diminati banyak orang di kalangan masyarakat. Sementara Kepala Desa Plandaan, Fauji Surahmad mengapresiasi adanya kegiatan sekolah yang mengangkat kearifan lokal tersebut. "Adanya tampilan kesenian tradisional tari kolosal singo barong dan bazar masakan tradisional ini bagus sekali. Karena sekarang ini kesenian tradisional semakin punah. Dengan demikian SMPN 1 Kedungwaru telah ikut ambil bagian dalam melestarikan seni budaya kearifan lokal," jelasnya. Sebagai pemerintah desa pemangku wilayah, Kades Fauji juga salut dan mendukung kegiatan ekstrakulikuler SMPN 1 Kedungwaru. "Dengan fasilitas yang ada di desa, demi kemajuan SMPN 1 kedungwaru ke depan, kami siap memberikan dukungan," pungkas Fauji. (kin/mad)
Sumber: