Pulang Hajatan, Kalung Emak-emak Dijambret Pemotor di Sidotopo Lor

Pulang Hajatan, Kalung Emak-emak Dijambret Pemotor di Sidotopo Lor

Surabaya, memorandum.co.id - Aksi kejahatan jalanan kembali terjadi di Kota Surabaya. Kali ini bandit bermotor terekam CCTV menjambret kalung seorang emak-emak yang hendak naik mikrolet di Jalan Sidotopo Lor. Korban Nurhayati (52) asal Karang Tembok menelan kerugian puluhan juta rupiah setelah kalung emasnya dijambret seorang pemotor. Peristiwa itu terjadi Jumat (12/8/2022) lalu. "Yang dijambret kalungnya senilai kurang lebih 30 juta," kata Nurma, keluarga korban. Ditemui memorandum.co.id di kediamannya Jalan Sidotopo Sekolahan II ia menceritakan bahwa insiden penjambretan yang terjadi sekitar pukul 16.50 itu dialami oleh korban seusai menghadiri hajatan pernikahan Nurma. "Iya saat kejadian itu ada kegiatan lamaran saya," ungkapnya. Aksi terduga pelaku berjenis kelamin laki-laki, beraksi sendirian itu terekam kamera pengawas. Dalam rekaman CCTV pelaku mengenakan helm warna merah, berpakaian kaus oblong warna putih dan bercelana pendek itu, tampak mengendarai motor jenis matic jenis PCX dan berwarna merah. "Tapi pelat nomornya tidak terlihat. Seperti ditutupi plastik hitam," ungkapnya. Sebelum beraksi terduga pelaku terlihat dari jauh seperti mengincar korban. Pasalnya, ia tampak menghentikan motornya dengan posisi melawan arah jalan, tepat di depan mobil mikrolet jenis carry menepi di bahu jalan tersebut. Saat para ibu ibu itu, satu per satu mulai menaiki mikrolet. Terduga pelaku mulai melajukan motornya mendekati korban. Tak disangka-sangka. Pelaku lantas mengulurkan tangan kirinya pada bagian kalung yang melingkar di leher korban. Lalu, menarik kalung tersebut dengan sekali hentakan, hingga membuat tubuh sang emak-emak itu terpelanting. Setelah berhasil menggondol barang curiannya, terduga pelaku langsung menggeber kencang-kencang motornya melawan arus jalan tersebut. Menurut adik korban, Saiful Bahri (21), insiden tersebut, terjadi saat kakaknya sedang mengantre menaiki mobil mikrolet yang disewa keluarga besarnya yang tinggal di kawasan Karang Tembok, Semampir, untuk mengantar dan menjemput rombongan undangan hajatan di jalan tersebut. Kalung korban dijambret saat korban lengah usai menerima sambungan telepon yang masuk melalui ponsel pintarnya. "Ketika tante saya mau masuk mobil lin, pelaku datang menyahut kalung, langsung kabur melawan arah," katanya. Saiful menduga, pelaku sudah mengincar dari jauh kerumunan ibu ibu yang hendak menaiki mobil mikrolet tersebut. "Tidak ada yang menyangka kejadian itu bakal terjadi. Peristiwanya begitu cepat, hanya berselang beberapa detik langsung mengeber motor mendekati tante saya dan menarik kalung," paparnya. Akibat insiden tersebut, korban mengalami kerugian sekitar puluhan juta rupiah. Pasalnya, ungkap Saiful, kalung milik kakaknya itu diperkirakan kurang lebih seberat 30 gram, dengan nilai Rp 30 juta. "Kurang lebih segitu," cakapnya. Tak hanya kerugian materiil semata. Insiden kriminalitas tersebut, juga menyebabkan korban syok. "Masih trauma kalau keluar keluar rumah," imbuhnya. Bahkan, mengenai upaya pelaporan hukum atas insiden tersebut, Saiful mengatakan, pihaknya belum melaporkan insiden kriminalitas tersebut ke markas kepolisian setempat. Pasalnya, pihak keluarga korban masih menunggu pemulihan psikis korban yang masih trauma. Apalagi belakangan ini korban mengalami kecelakaan dan menunggu pemulihan. "Belum laporan usai kejadian itu, menunggu tantensaya pulih," jelasnya. Menurut Saiful kejadian serupa kerap terjadi di jalan tersebut. "Di tikungan sekitar TKP itu justru lebih rawan. Sering terjadi jambret," imbuhnya. Ia menceritakan usai kejadian yang menimpa kakaknya, berselang beberapa jam kemudian, aksi jambret kembali terjadi. "Korbannya pria. Yang dibawa kabur handphone oleh pemotor Vario," tegasnya. Sementara warga di sekitar lokasi kejadian atau berdekatan dengan CCTV, Umi mengaku sudah berulang kali aksi jambret di Jalan Sidotopo Lor ini. Yang ia tahu, ada kurang lebih enam kali kejadian jambret di lokasi tersebut. "Yang paling sering itu ya di tikungan jalan. Korbannya rata rata pejalan kaki," ungakp dia ditemui di depan rumahnya ini. Bahkan pihak keluarganya juga pernah menjadi korban penjambretan. Ponsel senilai puluhan juta itu raib direbut penjahat jalanan. "Adik saya juga pernah dijambret ponselnya. Sudah laporan ke kantor polisi. Tapi sampai sekarang tidak ada perkembangan," pungkasnya. Sedangkan mengenai kejadian jambret yang menimpa korban Nurhayati di Jalan Sodotopo Lor, Kanit Reskrim Polsek Semampir Iptu Dony Setiawan membenarkan kejadian terjadi di wilayah hukumnya. "Iya dari video rekaman CCTV yang kami terima itu wilayah Polsek Semampir," ungkapnya. Kendati demikian, sampai sekarang belum ada laporan kejadian penjambretan itu dari pihak korban. "Belum ada laporan," kata Dony. Meski demikian, Unit Reskrim Polsek Semampir tidak tinggal diam dan segera menindak lanjuti informasi kejahatan tersebut. "Meski belum ada laporan, kami sudah melakukan penyelidikan," paparnya. Ia sampai sekarang masih kesulitan melacak pelakunya. Sebab selain pelaku memakai helem, plat motor sarana yag digunakan pelaku sulit untuk diidentifikasi. "Kami juga mencoba zoom plat nomornya dari video rekaman CCTV. Tapi gambarnya pecah," imbuhnya. Mengenai maraknya jambret, Polsek Semampir dalam hal ini Unit Reskrim Polsek Semampir telah gencar melakukan kring serse. "Kring serse kita rutin lakukan tiap hari di jam jam rawan. Bisanya sejak jam 10 malam hingga dini hari," terang Dony. Pihaknya juga menghimbau agar masyarakat tetap waspada terhadap lingkungan sekitar. Dan mengharap supaya korban kejahatan melapor ke kepolisian setempat. "Saya menghimbau kepada masyarakat agar berhati hati jika di tempat umum. Apalagi yang membawa barang berharga yang bisa saja diincar pelaku kejahatan," pungkasnya. (alf)

Sumber: