Perampas Scoopy Embong Cerme Masih Bebas Berkeliaran

Perampas Scoopy Embong Cerme Masih Bebas Berkeliaran

Surabaya, memorandum.co.id - Perampasan motor di depan restoran Jalan Embong Cerme, Genteng, Sabtu (6/8) sekitar pukul 02.45 hingga sekarang masih temaram. Sebab, hingga kini pelaku perampas motor Honda Scoopy nopol W 6335 NCX, milik Berliana Wanda (23), warga Perumahan Sidokare, Sidoarjo, masih berkeliaran. Kanitreskrim Polsek Genteng Iptu Sutrisno saat dikonfirmasi sejauh mana upaya melacak keberadaan pelaku, mengaku masih dalam penyelidikan anggotanya. "Masih penyelidikan," kata Sutrisno, Minggu (14/8/2022). Untuk mengungkap  terduga pelaku, polisi berdasarkan keterangan korban dan rekaman closed circuit television (CCTV). Dari hasil olah TKP, anggota hanya menduga pelaku beraksi sendirian. "Namun tidak dipungkiri pelaku lainnya menunggu di kejauhan. Karena anggota melakukan lidik, di TKP dalam keadaan sepi dan saksi mengaku tidak melihat adanya pelaku lain yang menunggu di sekitar TKP," ungkap Sutrisno. Untuk pikap, Sutrisno mengatakan kemungkinan kebetulan melintas di TKP dan melihat kejadian itu. Dia menegaskan, pikap itu bukan komplotan pelaku. Dan apakah pelaku pemain lama dan pernah melakukan di lokasi lain? Sutrisno dan anggotanya masih lidik. "Kami masih lidik, mudah-mudahan ada petunjuk dan menangkap pelakunya," pungkas Sutrisno. Sementara itu, Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengungkapkan, pada  Januari hingga Agustus 2022, untuk kasus kejahatan curas, Satreskrim Polrestabea Surabaya ada 80 jumlah kejadian. 66 kasus di antaranya sudah diselesaikan dan 50 kasus yang berhasil diungkap. Sedangkan kasus curanmor ada 237 kejadian, 213 sudah diselesaikan, dan sebanyak 145 kasus yang berhasil diungkap oleh anggotanya. "Dari data bulan Juli dbandingkan dengan bulan Agustus menurun drastis.Persentase 90 persen sudah terungkap," jelas Mirzal. Untuk kejahatan curas yang terjadi di Surabaya, khususnya di Jalan Embong Cerme apakah perlu adanya tindakan tegas terukur atau ditembak sebagai efek jera? Lulusan Akpol tahun 2004 itu tidak menjawabnya. (rio)

Sumber: