Mahasiswa FK Unusa Ubah Ekstrak Biji Buah Delima Jadi Body Cream
Surabaya, memorandum.co.id - Buah delima merupakan salah satu buah yang berasal dari Iran. Namun, dalam perjalanannya, buah delima telah lama dikembangbiakkan di berbagai daerah, salah satunya di Indonesia. Buah ini kaya akan berbagai manfaat dan zat yang terkandung dalam buah hingga biji. Atas dasar itulah, lima mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) mencoba untuk mengolah biji buah delima menjadi body cream yang diberi nama Grenade Skin Solution. Kelima mahasiswa itu masing-masing, Alsa Shafira Sri Handini, Achmad Yanu Noer Fadhilah, Dewi Adila Sonia Zain, Nihazzatuzzain, dan Illa Billah. Mereka lolos dalam Program Kreativitas Mahasiswa Kewirausahaan (PKM-K) yang merupakan program dari Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemdikbudristek) RI. Adapun cara mereka mengolah biji buah delima yakni, dengan cara mengekstrak hingga menjadi minyak biji buah delima. Dengan hasil ekstraksi ini, dibuat body cream. "Pertama kami melakukan penelitian biji buah apa saja yang mengandung banyak zat yang baik buat kulit. Dari sana kami menemukan biji buah delima yang memiliki banyak khasiatnya," ungkap Alsa, Jumat (12/8/2022). Biji buah delima sendiri mengandung polifenol dan beberapa asam lemak, antara lain asam palmitat, asam stearat, asam oleat, asam linoleat, dan terutama punicid acid. Semua bahan tersebut cukup baik bagi kulit. Dengan banyaknya kandungan zat pada biji buah delima, kelimanya mulai membuat body cream dari ekstrak biji buah delima. "Body cream dari ekstrak ini lebih cepat untuk mencerahkan kulit sekaligus memiliki banyak manfaat lain seperti melembabkan dan mengatasi kulit kusam, serta bisa menangkal radikal bebas sinar matahari," urainya. Selama masa proses pembuatan, kelima mahasiswa semester dua dan lima ini didampingi dosen dokter di bidang farmakologi, sehingga cream yang dihasilkan cukup aman digunakan. "Selama proses ini, kami didukung penuh dosen untuk membuat body cream dari minyak biji buah delima," terang Alsa. Alsa berharap, melalui PKM-K, timnya terus melakukan penelitian untuk menemukan berbagai produk lainnya. "Pada dasarnya saya suka sekali dengan penelitian hal baru, jadi kami akan terus membenahi beberapa kendala yamg kurang dari produk kami," tutur dia. (bin)
Sumber: