Ini Kata Penghuni Kos tentang Kronologis Meledaknya Tabung Elpiji

Ini Kata Penghuni Kos tentang Kronologis Meledaknya Tabung Elpiji

Surabaya, memorandum.co.id - Sebelum meledak, kamar kos sudah dipenuhi gas. Begitu pemantik kompor gas dinyalakan, seketika api memenuhi ruangan dan membuat pintu kamar jebol. Kain kelambu dan kasus lipat terbakar. Devina, salah satu korban mengungkapkan, kejadian bermula tetangganya, Zuliatin dan Mariyati mencium bau gas bocor di kamar nomor 5. Kemudian Zuliatin menghubungi nomor HP Devina melalui nomor HP-nya. Karena pada saat itu berada di kantor agen kartu kredit di daerah Lontar untuk memberitahu jika bau gas di kamarnya. "Saya menjelaskan kepada tetangga jika saya tidak pernah masak atau menghidupkan elpiji. Tapi saya akhirnya pulang ke rumah kos untuk mengecek," jelas Devina saat ditemui di rumah kosnya dengan kondisi kedua kakinya diperban. Setelah Devina datang, lalu masuk kamar untuk bersama-sama mengecek tabung elpiji bersama Zuliatin dan Mariyati. Sedangkan anak Zuliatin, Kayla berada di luar depan pintu kamar. Ternyata benar tabung gas elpijinya ada yang bocor. Gas sudah memenuhi ruangan kamar berukuran 4x4 meter. "Tetangga (Zuliatin) dalam posisi jongkok melepas regulator, dan saya berada di belakangnya bersama saudaranya (Mariyati). Sewaktu menghidupkan kompor gas dan tiba-tiba timbul ledakan kecil disertai api (flash)," beber Devina. Kilatan api yang kurang lebih 1 menit itu, berada di bawah dan langsung membakar kedua kaki Devina, Mariyati dan Kayla. Bahkan pintu kamar kos hingga jebol,  menyambar kain kelambu dan membakar kasur lipat di lantai. "Kedua kaki saya mengalami luka bakar dan panas sekali. Lalu saya siram dengan oli," tutur Devina yang baru seminggu indekos di Jalan Kuwukan ini. Kejadian ini membuat Devina, Matiyati, dan Zuliatin lari keluar kamar dan minta pertolongan dari tetangga. Selanjutnya, menghubungi anggota Polsek Lakarsantri dan jajaran samping. Setelah petugas datang, membawa ke puskesmas setempat. Devina dan Mariyati diperbolehkan pulang. Sedangkan Zuliatin dan anaknya dirawat di rumah sakit. Kejadian ini, kata Devina, tidak melapor ke Polsek Lakarsantri dengan alasan tidak mau memperpanjang masalah. Selain itu juga karena human error. "Saya tidak membuat laporan polisi," tandas Devina. Sementara itu, Kanitreskrim Polsek Lakarsantri Ipda Bambang Setiawan saat dikonfirmasi membenarkan kejadian tersebut. "Gara-gara tabung elpiji bocor," kata Bambang. "Tidak ada aktivitas memasak waktu itu. Ledakan akibat elpiji bocor. Saat ini kami masih periksa saksi-saksi. Nanti kami update lagi," kata Bambang. Seperti yang diberitakan sebelumnya, gegara tabung elpiji ukuran 3 kilogram bocor sebanyak 4 penghuni rumah kos nomor 5 di Jalan Kuwukan Lapangan, Lakarsantri, dilarikan ke rumah sakit setelah terkena ledakan, Jumat (5/8) sekitar pukul 10.09. Keempat korban, Zulatin (29) dan anak balitanya, Kayla (2,5). Serta penghuni kos asal Benjeng, Gresik,  Mariyati  (45) dan asal Tuban,  Devina (35). Korban paling parah yakni Zuliatin yang harus dilarikan ke rumah sakit (RS) Bhakti Dharma Husada (BDH) Benowo karena mengalami luka bakar 45 persen di tangan dan kaki. Sedangkan anaknya luka bakar 9 persen. Begitu juga dua tetangganya, Mariyati dan Devina hanya menderita luka bakar  9 persen pada kaki dan punggung. Mereka sudah dipulangkan usai mendapatkan perawatan medis di puskesmas setempat. (rio)

Sumber: