Perempuan-Perempuan Korban Playboy Kacangan (3-habis)
Ternyata benar. Bunga di memori kontak HP Bahar adalah Bunga seperti yang diinformasikan teman Azis di Nganjuk. Dia mengaku hanya setengah tahun jadi istri Bahar. Setelah itu Bunga ditinggalkan begitu saja. Dan sampai sekarang, sampai ditelepon Ani, belum ada kabar tentang lelaki itu. Bunga merupakan seorang pengusaha wedding organizer. Dia memiliki cabang usaha di beberapa kota. “Dia kabur membawa uang muka banyak klien. Ratusan juta. Setelah nikah, dia memang sempat saya percaya mengelola keuangan perusahaan,” aku Bunga kepada Ani seperti ditirukan Win. Bunga sempat bertanya kepada Ani bagaimana bisa menikah dengan Bahar. “Ani menjelaskan kepada Bunga bahwa waktu itu Bahar mengaku sebagai duda mati. Isrinya tewas kecelakaan di Saradan,” imbuh Win. Ada informasi lain yang disampaikan Bunga. Ternyata korban petualangan Bahar. Tidak hanya dia dan Ani. Sebelumnya setidaknya ada dua korban lain. Mereka sempat melabrak Bunga karena dinilai merebut suami orang. Waktu itu Bahar sendiri sudah kabur dari Bunga sehingga para pelabrak hanya mampu mengelus dada. Rata-rata korban Bahar menderita kerugian puluhan hingga ratusan juta. Hebatnya, para korban Bahar tidak satu pun yang membawa kasusnya ke ranah hukum. Mereka menyerahkan penyelesaian kasus ini kepada Yang Mahakuasa. “Saya hanya ingin mengingatkan perempuan-perempuan di luar sana agar berhati-hati menghadapi lelaki zaman now. Banyak lelaki matre yang menggantungkan hidupnya kepada perempuan,” kata Win. Ditambahkan Win, ada satu korban petualangan Bahar yang masih sangat muda. Usianya baru 23 tahun. Sebelum menikah dengan Bahar, dia adalah janda dari seorang pengusaha mebel di Jepara. Bahar cukup lama menikah dengan yang ini. Sekitar empat tahun. Ironisnya, si perempuan ditinggalkan ketika anaknya dengan Bahar masih berusia delapan bulan. “Bunga yang menceritakan kisah perempuan itu. Bunga bahkan pernah bertemu perempuan itu di rumah si perempuan di Jepara. Bunga sengaja pergi ke Jepara karena penasaran setelah beberapa kali saling telepon,” kata Win. Selanjutnya menjelaskan Win tentang sosok Bahar agar tidak ada lagi korban yang jatuh. Orangnya berusia 40-42 tahun, tinggi badan sekitar 165-170 cm, berambut lurus, biasa disisir klimis dan rapi. “Saya mencari fotonya, tidak ada satu pun. Termasuk foto waktu jadi pengantin, tidak ada.” Ada satu ciri khasnya yang tidak mungkin dimiliki orang lain. Setiap dua-tiga menit sekali dia pasti mengembuskan napas keras-keras seperti orang membuang ingus atau mengeluarkan sesuatu dari hidung. Juga, mengerdip-ngerdipkan mata kiri seperti orang kelilipan. (jos, habis)
Sumber: