Siap Tampung 42 PKL, SWK Ketintang Bakal Diresmikan 17 Agustus 2022
Surabaya, memorandum.co.id - Peletakan batu pertama pembangunan Sentra Wisata Kuliner (SWK) Ketintang telah dilakukan oleh Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi, Jumat (27/5/2022). Kini, progres pembangunan SWK yang ada di halaman Kampus ITTS, Jalan Ketintang 156 Surabaya, sudah mencapai sekitar 65 persen. Camat Gayungan Agus Tjahyono mengatakan, SWK tersebut akan digunakan untuk tempat relokasi pedagang yang sebelumnya berjualan di atas saluran sekitaran Jalan Ketintang. Dari sekitar 50 pedagang yang berjualan di sana, 42 di antaranya merupakan warga KTP Surabaya. "Karena daya tampung SWK hanya 35 pedagang, tentu saja beberapa di antaranya tidak bisa masuk semua. Namun tadi ada arahan dari pimpinan agar bisa masuk semua yang KTP Surabaya. Nanti kita koordinasikan kembali dengan dinas koperasi dan teman-teman Telkom," kata Agus Tjahyono, Rabu (3/8/2022). Agus mengungkapkan, para pedagang kaki lima (PKL) yang akan direlokasi ke SWK Ketintang terlihat antusias. Selain lokasinya lebih rapi dan tertata, para pedagang itu juga melihat potensi ekonomi di sana. "Sebenarnya banyak yang ingin masuk ke SWK Ketintang. Tapi karena kapasitasnya 35 pedagang, sehingga ada skala-skala prioritas," ujar Agus. Selama ini, PKL tersebut berjualan di dekat saluran di kawasan Jalan Ketintang. Oleh sebabnya, SWK ini diharapkan menjadi solusi tempat relokasi para pedagang. Dengan demikian, pemkot bisa membangun saluran untuk mencegah genangan di kawasan tersebut. “Estimasinya pada tanggal 13-14 Agustus para pedagang sudah masuk semua ke SWK Ketintang. Sedangkan launchingnya direncanakan pada tanggal 17 Agustus 2022," tandasnya. Sementara itu, Manager Government Service Witel Surabaya Utara, PT Telkom Indonesia, Andi Susena mengemukakan, progres pembangunan fisik SWK Ketintang mencapai 65 persen. Pihaknya menargetkan, bangunan fisik itu akan rampung 100 persen pada 14 Agustus 2022. "Mungkin yang belum bisa 100 persen pada tanggal 17 Agustus 2022 adalah Instalasi Pengolahan Air Limbah (IPAL). Nah, itu perlu waktu sampai September Insyaallah selesai," kata Andi Susena. Dengan dibangun di lahan seluas 1.500 meter persegi, SWK Ketintang dapat menampung sebanyak 35 pedagang. "Kapasitasnya ada 35 stand pedagang. Jadi SWK Ketintang itu untuk relokasi para pedagang yang ada di sekitaran Ketintang," katanya. Menariknya, sistem pembayaran digital bakal diterapkan di SWK Ketintang. Andi Susena menyebutkan, PT Telkom Indonesia sebagai salah satu Badan Usaha Milik Negara (BUMN), selalu mensupport pemerintah pusat maupun daerah dalam mendigitalisasi masyarakat. "Sehingga proses-proses yang ada di sana diharapkan secara digital. Jadi, sistem pembayarannya nanti menggunakan e-money, kita punya sistem Sooltan Pay, sistem kasir juga ada. Jadi kita memaksimalkan itu untuk membudayakan masyarakat secara digital," imbuhnya. (bin)
Sumber: