Pemkab Tulungagung Siapkan Pendataan Bantuan Peternak Imbas PMK
Tulungagung, memorandum.co.id - Pemerintah Kabupaten Tulungagung mencatat, hingga saat ini sudah terdapat 2.555 ekor sapi terkena penyakit mulut dan kuku (PMK). Di mana 1.493 di antaranya sembuh, 924 ekor masih dalam pengobatan, kemudian 60 lainnya dipotong paksa, dan 67 ekor sapi mati. "Data di kami, sudah lebih dari 2.500 ekor sapi yang kena PMK, tapi sudah diobati semua, dan sebagian besar sudah sembuh," ungkap Bupati Tulungagung Maryoto Birowo, Selasa (2/8/2022). Bupati Maryoto mengatakan, semua sapi yang sakit langsung mendapatkan pengobatan untuk mengurangi imbas dari PMK. Selain itu juga mendapatkan sejumlah vitamin guna meningkatkan daya tahan tubuhnya. "Vitamin ini kan untuk meningkatkan daya tahan tubuh sapi. Sehingga bisa melawan penyakit yang ada di dalam tubuhnya," jelas Bupati Maryoto. Pihaknya mengakui sudah ada 67 ekor sapi yang mati. Kemudian juga ada laporan lain soal kematian sapi yang tengah didalami oleh Satgas PMK. Hal ini dilakukan untuk memastikan penyebab kematian sapi. Dikarenakan PMK, atau karena sebab lain. "Data resmi kami, yang mati ada 67 ekor sapi, kalau ada yang laporan ada tambahan, satgas masih melakukan pendataan resmi, kita pastikan matinya karena PMK atau penyebab lain," tegasnya. Bupati Maryoto menjelaskan, data tersebut akan disampaikan kepada pemerintah pusat, sesuai dengan aturan yang ada, untuk pemberian bantuan bagi peternak yang sapinya mati karena PMK. Senada disampaikan Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Kabupaten Tulungagung, Mulyanto. Menurut sampai saat ini belum ada petunjuk resmi dari pemerintah pusat, soal bantuan bagi peternak yang sapinya mati karena PMK. "Kita fokuskan pendataan dulu. Sebab juklak resminya sampai saat ini belum ada," tutur Mulyanto. (fir/mad)
Sumber: