TKBM dan Kepil Pelabuhan Kalimas Dibekali K3

TKBM dan Kepil Pelabuhan Kalimas Dibekali K3

Surabaya, memorandum.co.id - PT Pelabuhan Indonesia (Persero) bekerja sama dengan PT Nusantara Traisser selaku perusahaan penyelenggara Pelatihan dan Sertifikasi ahli K3 Muda (BNSP) menyelenggarakan program Pelatihan dan Sertifikasi Ahli K3 Muda (BNSP) bagi Tenaga Kerja Bongkar Muat (TKBM) dan Tenaga Kepil Pelabuhan Kalimas serta Terminal Penumpang Gapura Surya Nusantara (GSN), Senin (1/8). Kegiatan selama tiga hari mulai 1 hingga 3 Agustus 2022 tersebut dengan pembagian dua hari untuk pembekalan dan sehari uji kompetensi. Pelatihan ini diikuti 20 peserta yang terdiri dari dari TKBM, tally kendaraan buffer area Kalimas, dan Petugas Kepil Terminal Penumpang GSN. Rinciannya 15 orang TKBM dan 5 orang tenaga kepil di GSN dengan tujuan untuk mengembangkan tenaga kerja berbasis kompetensi guna meningkatkan efisiensi pengembangan SDM dan penerapan regulasi K3 di tempat kerja untuk pekerja ahli muda K3. Dalam sambutannya, Nugroho Christianto mengungkapkan bahwa PT Pelabuhan Indonesia (Persero) saat ini telah berhasil mengimplementasikan budaya K3 di lingkungan kerja guna menekan angka kecelakaan kerja yang dibuktikan dengan adanya penghargaan zero accident dari Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Ini karena tercapai nihil kecelakaan kerja (zero accident) di wilayah kerja masing-masing, di mana Pelindo dalam melaksanakan program K3 telah mencapai 6.328.149 jam kerja orang tanpa kecelakaan kerja mulai dari 1 November 2013 hingga 31 Oktober 2021 atau hampir 8 tahun. Sementara itu, GM Kalimas Terminal Penumpang Ro-Ro Pelindo Sub Regional Jawa Dhany Rachmad Agustian, mengungkapkan bahwa Pelindo saat ini telah berupaya mengoptimalkan standarisasi keamanan dalam kegiatan operasional pelabuhan. “Mengimbau kepada seluruh pekerja maupun pengguna jasa atau stakeholder untuk selalu waspada dan berhati-hati dan mengutamakan K3 saat bekerja,” ungkapnya. Termasuk mematuhi sistem operasional dan prosedur (SOP) di terminal, menggunakan alat pelindung diri (APD) saat berada di area ISPS Code guna mengendalikan risiko terhadap kecelakaan kerja. “Mendukung terciptanya zero accident yang berdampak pada pengurangan biaya perusahaan serta memberikan perlindungan kepada seluruh tenaga kerja dan pengguna jasa yang berada di wilayah kerja pelabuhan guna terjamin keselamatannya,” imbuh Dhany. Sedangkan Direktur PT Nusantara Traisser Karto Trisasmito berharap, dengan adanya program Pelatihan dan Sertifikasi ahli K3 Muda (BNSP) ini dapat membekali, meningkatkan, dan mengembangkan kemampuan para TKBM dan Tenaga Kepil. “Yakni mengenai prosedur pelaksanaan kerja dan pengetahuan mengenai bahaya yang ada di lapangan beserta pencegahannya. Sekaligus memberikan manfaat dalam peningkatan produktivitas kinerja pelabuhan sekaligus mengurangi laka kerja di lingkungan pelabuhan,” katanya. (lis)

Sumber: