Masih Ada 20 Rumah Jagal Anjing di Surabaya

Masih Ada 20 Rumah Jagal Anjing di Surabaya

Surabaya, memorandum.co.id - Polisi terus melakukan penyelidikan terkait kasus jagal anjing di Jalan Pesapen, Sumur Welut, Lakarsantri. Dengan melakukan  olah TKP guna mencari barang bukti dan  fakta hukum. Kasatreskrim Polrestabes Surabaya AKBP Mirzal Maulana mengatakan, saat ini penyidik baru menerima dan merespons laporan kasus jagal anjing. "Kami masih melakukan pemeriksaan saksi-saksi dan anggota baru melakukan oleh TKP untuk mencari bukti-bukti," kata Mirzal, Senin (1/8/2022). Berarti belum ada penetapan tersangka? Mirzal mengaku, pihaknya masih menunggu hasil penyelidikan dan fakta hukumnya seperti apa. Sementara itu, Komunitas Pecinta Satwa Animals Hope Center, Masrul Hidayat mengatakan, saat ini laporan sudah diterima polisi dan dua terduga pelaku yang diamankan untuk dimintai keterangan. "Ada dua orang yang diamankan polisi, yakni penjual dan jagalnya," ungkap Masrul saat ditemui di klinik hewan di Jalan Pakis Tirtosari. Saat disinggung hukuman yang diterima bagi jagal di bawah 5 tahun ? Masrul mengatakan, sebenarnya undang-undang  sudah lama ada.Namun, dia menyayangkan kenapa aparat tidak tahu tentang adanya rumah jagal anjing. Jelas-jelas ini penyiksaan hewan. Semoga semua polisi dan masyarakat bisa membuka mata, bahwa perbuatan jagal hewan anjing tidak bisa dibiarkan oleh pemerintah. "Aparat hukum harus lebih jauh lagi melihat. Bahwa seperti ini (jagal anjing) tidak boleh karena sangat merusak moral," tegas Masrul, yang bertugas di bagian search dan rescue di Komunitas Hope Animals Center ini. Masrul mengungkapkan, berdasarkan laporan yang diterima  Hope Animals Center, di Surabaya ada sekitar 20 sampai 30 rumah jagal anjing. "Kami belum cek semua karena kami tidak bisa berjalan sendiri dan butuh peran serta dari kepolisian serta masyarakat," ujarnya. Terbukti, dengan adanya peran dari masyarakat yang masuk dari follower media sosial komunitas animals, bahwa ada rumah jagal anjing di permukiman warga. Kemudian pihaknya merespons dengan  melakukan investigasi selama tiga minggu di rumah jagal anjing di Pesapen, Sumur Welut, Lakarsantri hingga penggerebekan. Dalam penggerebekan bersama polisi, di rumah jagal berhasil menyelamatkan empat ekor anjing dalam karung, leher diikat tali tambang, bahkan ada yang sampai meneteskan air mata, dan siap dipotong. "Saat ditemukan kondisi anjing stres trauma berat, agresif. Sekarang setelah kami rawat, alhamdulillah tiga normal. Sedangkan yang satu itu terkendala kemaluan iritasi karena dibiarkan saja beberapa hari tanpa diberi makan," beber Masrul. Anjing-anjing yang diselamatkan dan dirawat di klinik dokter hewan di daerah Pakis Tirtosari. Dan saat ini masih proses pengecekan. "Kami cek kondisinya, apakah ada virus cacing dan sebagainya," jelas dia. Baru setelah mereka sehat, pihaknya akan mencari pemiliknya. Jika ada pemiliknya, maka harus menunjukkan bukti kepemilikan, seperti pemilik menunjukkan surat atau foto bersama anjing ini. "Kalau tidak ada pemiliknya, maka akan kami rawat sendiri," pungkas Masrul. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Komunitaa pecinta satwa Animals Hope Center bersama polisi menggerenek rumah jagal anjing di kawasan Pesapen, Kelurahan Sumur Welut, Lakarsantri, Minggu (31/7/2022). Di rumah jagal itu, juga ditemukan satwa lainnya yang bukan tergolong sebagai hewan ternak. Setelah disembelih, hewan-hewan tersebut untuk dijual dan dikonsumsi dagingnya. Dalam penggerebekan itu, di rumah jagal ditemukan 4 ekor anjing, yang diduga piaraan dan diculik dari pemiliknya dalam kondisi terikat dalam karung. Kasusnya kini ditangani Satreskrrim Polrestabes Surabaya. (rio)

Sumber: