Tingkatkan Sinergitas Ulama Jawa Timur

Tingkatkan Sinergitas Ulama Jawa Timur

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Jawa Timur, KH Abdussomad Buchori mendorong sinergitas hubungan positif  surat kabar harian (SKH) Memorandum dengan ulama di wilayah Jawa Timur harus lebih ditingkatkan. KH Abdussomad Buchori menjelaskan, media massa memiliki kedudukan sangat penting untuk menyampaikan informasi secara faktual kepada umat bangsa. Karena media merupakan akses bagi nara sumber untuk berpendapat. Taruhlah misalkan cendekiawan, ulama, politisi, dan para pakar secara keseluruhan harus dilibatkan. Tentu SKH Memorandum merupakan salah satu media yang berperan aktif dan sering berkomunikasi dengan MUI Jatim. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="left" withids="" displayby="cat" orderby="date"] “Saya kira media berlatar belakang hukum dan kriminal (hukrim, red) ini sangat  positif. Dengan sharing bersama ulama itu sangat bagus. Bahkan, pikiran-pikiran ulama itu bisa tersampaikan,” kata ulama yang akrab dipanggil Kiai Somad tersebut. Dia mengatakan, pihaknya meminta supaya sinergi hubungan komunikasi yang sudah terjalin baik dengan ulama Jatim selama ini tolong dipertahankan. “Meski kendala kesibukan tugas luar, saya juga membaca SKH Memorandum. Tapi saya tidak melihat itu, karena koran  Memorandum sudah banyak dibaca masyarakat Jawa Timur. Saya minta sinergi positif ini harus diteruskan,” imbuhnya. Dengan tagline ulang tahun emas ‘Semakin Terpercaya’, Kiai Somad berharap, awak redaksi tetap berpikir positif  dan yakin bahwa selama ini pemberitaan Memorandum tidak hoax dan patut dianalisa.  Bahkan secara riil memang fakta dari sisi penyajian berita. “Saya yakin koran ini (Memorandum, red) tidak seperti itu, Jadi bukan berita-berita hoax yang disajikan. Tapi memang faktual,” jelasnya. [penci_related_posts dis_pview="no" dis_pdate="no" title="baca juga" background="" border="" thumbright="no" number="4" style="list" align="right" withids="" displayby="cat" orderby="rand"] Hubungan MUI Jatim dengan SKH Memorandum selama ini baik. Kiai Somad meyatakan, pada intinya sinergitas positif memang diharapkan. Karena MUI Jatim banyak mempunyai keputusan fatwa maupun rekom yang harus dipublikasikan kepada masyarakat Jatim. “Saya berharap hubungan Memorandum dengan MUI Jatim jauh lebih dekat lagi dan sering bertatap muka guna bisa mengakses secara otentik tulisan keputusan-keputusan fatwa dan rekom-rekom MUI Jatim selama ini,” imbuhnya. Menurutnya, konten yang bagus adalah ketika koran itu bisa menjawab permasalahan-permasalahan di Jatim yang masih hangat diperbincangkan masyarakat.  “Jadi konten-konten itu yang menjadi prioritas bagi khalayak (masyarakat, red),” kata Kiai Somad. Di dalam penyajian berita masalah moral masyarakat, Kiai Somad berharap bahasa dalam penyajian berita harus lebih bagus dan diiringi dengan nilai-nilai pendidikan. “Makna bahasa harus memiliki edukasi yang bagus. Seperti kalimat moral berhubungan dengan perselingkuhan, biologis, korupsi, narkoba, dan pembunuhan ini perlu didiskusikan lebih jauh bagaimana kalimat itu menjadi edukasi mendidik bagi masyarakat. Jangan sampai perbuatan jelek (mukhtarot, red) masyarakat menirunya,” pungkas Kiai Somad.(why/epe/gus)

Sumber: