Korban Punya Riwayat Darah Tinggi
Surabaya, memorandum.co.id - Edo Saputra (29), warga Jalan Manukan Lor, Kecamatan Tandes. Surabaya, diketahui punya riwayat penyakit darah tinggi. Penyakit itu, diungkap Angel, tetangganya usai ngobrol dengan mama korban. Angel mengungkapkan, saat ngobrol dengan mamanya, Edo pernah diperiksakan ke dokter dan punya riwayat darah tinggi dan disuruh minum obatnya setiap hari. Namun diindahkan oleh korban. "Obatnya tidak diminum," imbuh Angel. Angel mengungkapkan, Angel sempat tidak percaya jika Edo meninggal karena sakit. Karena ketika melihat mulutnya mengeluarkan darah, tapi tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan. Kemudian Mamanya akhirnya percaya setelah mendapatkan penjelasan dari dokter, bahwa Edo meninggal karena darah tingginya kambuh. Korban kejang-kejang disebabkan ada pembuluh darah di otak yang pecah dan mengakibatkan ada gumpalan darah di otaknya hingga meninggal dunia. "Kata Mamanya ada pembuluh darah dan gumpalan darah di otaknya karena darahnya mencapai 200. Dokternya saja bingung masih mudah darahnya segitu," pungkas Angel. Jenazah Edo sudah diserahkan ke pihak keluarganya. Dan malamnya langsung dimakamkan di Balongpanggang, Gresik. Terpisah, Kanitreskrim Polsek Dukuh Pakis Ipda Aman Hasta membenarkan kematian korban karena penyakit darah tingginya kambuh. Hasil visum luar juga tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan. "Menurut keluarganya korban punya riwayat sakit darah tinggi. Ada dugaan darah tinggi korban kambuh dan meninggal," kata Aman. Sebelum tewas, korban check in di apartemen bersama pacarnya pada Selasa (26/7) sekitar pukul 10.00. Di dalam keduanya bercinta. Setelah usai bercinta, lantas Edo pergi ke kamar mandi karena hendak check out pukul 14.00. Namun, saat keluar tiba-tiba korban kejang-kejang dan matanya tidak bisa melihat. Melihat itu, pacarnya panik lalu minta tolong sekuriti dan diteruskan laporan ke Polsek Dukuh Pakis. Namun, nyawa korban akhirnya tidak tertolong dan dinyatakan meninggal dunia. (rio)
Sumber: