Kongres AIABI, Jumlah Wirausaha Kunci Kemajuan Negara

Kongres AIABI, Jumlah Wirausaha Kunci Kemajuan Negara

Malang, Memorandum.co.id -  Kemajuan sebuah negara, berawal dari jumlah wirausahanya. Semakin banyak, semakin makmur dan maju negaranya. Ilmu wirausaha, bisa dipelajari di jurusan Administrasi Bisnis. Hal itu menjadi tema bahasan utama, dalam kongres Asosiasi Ilmu Administrasi Bisnis Indonesia (AIABI) Fakultas Ilmi Administrasi (FIA) Universitas Brawijaya Malang, bertajuk, 'Transformasi dan Keberlanjutan Bisnis Pasca COVID-19' di gedung A FIA UB, Selasa - Rabu (26-27/07/22). "Acara yang diagendakan, seminar. Kemudahan dilanjutkan kongres pemilihan ketua umum baru AIABI, periode 2022 - 2026. Selanjutnya, hari kedua study tour pengenalan destinasi Malang Raya," terang ketua panitia, Dr Mohammad Iqbal S.Sos, Prof. Dr. Kusdi Raharjo, DEA Ketua Umum AIABI Periode 2013-2016, 2016-2020 menjelaskan, AIABI menjadikan ilmu administrasi bisnis sebagai katalisator pembangunan. Berperan mewadahi akademisi dan profesional sebagai pemangku kepentingan . "Diharapkan, AIABI dan anggotanya memiliki peran strategis. Apalagi, bisnis dalam beberapa tahun ini, dihadapkan pada era disruptif berupa landemi Covid-19," terangnya. Secara keilmuan, administrasi bisnis dihadapkan pada tantangan untuk memecahkan permasalahan. Mulai tata kelola, kewirausahaan dan proses administrasi. AIABI berkepentingan mensinergikan institusi pendidikan tinggi penyedia layanan pendidikan bisnis melalui peningkatan kualitas pengelolaan lembaga. Sementara itu, Dekan FIA, Andy Fefta Wijaya, MDA, PhD menjelaskan, ini adalah agenda penting. Organisasi berkonsentrasi pada ilmu administrasi bisnis. Sebagaimana peralihan pemulihan, pasca covid-19. "AIABI berkontribusi optimal dalam menghasilkan serangkaian pendekatan keilmuan. Memiliki kebaruan dalam kajian administrasi bisnis. Memperkuat kolaborasi kemandirian, dalam menghadapi ancaman perubahan ke depannya," katanya. Dari dinamika perubahan yang terjadi, diharapkan mampu memotivasi FIA-UB sebagai institusi yang tangguh. Untuk memperkuat rekognisi Lembaga secara, nasional dan global. (edr)

Sumber: