Terkait IKM, Direktur KSPSTK : Tidak Ada Paksaan, Ini Sukarela dari Sekolah

Terkait IKM, Direktur KSPSTK : Tidak Ada Paksaan, Ini Sukarela dari Sekolah

Jombang, memorandum.co.id - Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Republik Indonesia (Ditjen GTK Kemdikbudristek RI) cek kesiapan satuan sekolah dalam melaksanakan kurikulum merdeka. Pada tahun ajaran baru 2022, Implementasi Kurikulum Merdeka (IKM) belajar dengan jalur mandiri mulai dilaksanakan. Meskipun belum semua satuan pendidikan melaksanakannya, namun Kemdikbud akan terus memandu bagi para guru dan para kepala sekolah untuk IKM. Terkait hal itu, Ditjen GTK Kemdikbud RI melalui Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK) mengunjungi Kabupaten Jombang dengan agenda membahas terkait IKM. Direktur Kepala Sekolah, Pengawas Sekolah dan Tenaga Kependidikan (KSPSTK), Praptono mengatakan, bahwa hari ini dirinya melakukan koordinasi dengan Pemkab Jombang terkait dengan kesiapan sekolah untuk implementasi kurikulum merdeka dengan jalur mandiri. Menurut data yang dimilikinya, Kabupaten Jombang ada 860 lebih satuan pendidikan yang akan implementasi jalur mandiri. "Kita akan mendorong para guru dan kepala sekolah untuk memnafaatkan platform merdeka mengajar sebagai sarana belajar, sebagai sarana untuk mengunduh materi bahan ajar sekaligus berbagi praktik baik," katanya, di Pendapa Pemkab Jombang, Senin (18/07/2022). Yang kedua, lanjut Praptono, pihaknya mendorong pemerintah daerah bersama-sama dengan sekolah untuk menghidupkan komunitas belajar sebagai sarana untuk belajar bagi para guru dan para kepala sekolah. Terkait sekolah sebanyak 30 persen, itu adalah yang baru untuk platform merdeka mengajar. "Dan pendekatan yang kita ambil menjalankan sambil belajar. Sehingga PR kami bersama dengan Pemkab Jombang khususnya dinas pendidikan, akan segera untuk mengkondisikan, mendorong guru-guru yang jumlahnya 10.287 itu yang belum mengakses untuk segera mengakses," lanjutnya. Sehingga, ungkap Praptono, tidak hanya 3.600 an guru saja yang mengakses. Tapi seluruh guru-guru untuk belajar. Dan IKM ini adalah pilihan dari sekolah. Jadi mereka dipandu dengan platform untuk melakukan refleksi diri, lalu mereka memutuskan bersama-sama dengan guru dan kepala sekolah. "Apakah sekolah akan menerapkan kurikulum merdeka atau tidak. Dan Jombang luar biasa, 860 sekian satuan pendidikan sudah menyatakan diri untuk menjalankan IKM. Jadi tidak paksaan, tapi ini sukarela dari sekolah. Jadi ini pendekatan yang kita pakai," tukasnya. Sementara itu Bupati Jombang Mundjidah Wahab menuturkan, bahwa Pemerintah Kabupaten Jombang sangat mendukung dengan program ini. Sehingga kekurangan itu akan segera oleh Dinas Pendidikan Kabupaten Jombang untuk ditindak lanjuti. "Dan untuk guru yang jumlahnya 10.287 itu semuanya melaksanakan kurikulum merdeka belajar. Kami sangat mendukung dan apresiasi kepada dinas pendidikan yang selalu untuk bisa melaksanakan program-program dan platform merdeka belajar," tuturnya. "Kami berharap sekali dengan program ini. Dan semua sudah bisa merasakan oleh guru-guru yang sudah melaksanakan dan mengimplementasikan," pungkasnya. (yus)

Sumber: