Perkawinan Beda Kasta yang Berlayar tanpa Kebahagiaan (2)

Perkawinan Beda Kasta yang Berlayar tanpa Kebahagiaan (2)

Perbedaan kasta itulah yang selama ini menyebabkan orang tua Miskan tidak merestui hubungan anaknya karena Darsih yang berasal dari keluarga biasa. Tak eloknya, meski memiliki trah darah biru, nasib Miskan tidak begitu baik. Pria bandel dan kurang menjunjung tatakrama kaum priyayi ini sejak remaja sudah dibuang keluarga. Dia ngenger pada kerabat yang juga tersisih. Kesalahan besar yang dilakukan Miskan adalah menolak masuk pendidikan arahan pinisepuh semasa SMP dan terlibat geng motor. Dia bahkan sempat dibui karena terlibat mafia narkoba. Juga, menolak menikah dengan gadis pilihan orang tua. Kesalahan sebelumnya yang diharapkan bisa dihapus kepatuhan perjodohan ternyata justru melebarkan jurang pertikaian antara anak dan orang tua itu. Miskan ngeyel kawin dengan gadis pilihan sendiri dan hidup jauh dari kemapanan. “Saya sendiri sebenarnya tidak setuju Miskan menikahi anak saya. Dia itu terkenal bandel dan durhaka. Karena anak saya dan Miskan mengancam akan bunuh diri bersama bila tidak direstui, kami sekeluarga pasrah,” kata Minah. Beberapa teman Darsih menginformasikan bahwa Miskan sering terlihat mesra dengan wanita. Tapi, informasi ini tak dimakan mentah-mentah oleh Minah. Dengan bantuan suami dan beberapa teman anaknya, dia menyelidiki Miskan. Hasilnya, ternyata lelaki kurus ini memang sedang dekat dengan pemilik warung kopi (warkop) asal Bojonegoro yang membuka usaha di perbatasan Surabaya-Gresik. Sebut saja namanya Sarijem. Berbekal informasi yang didapatkan, Minah segera mengontak Darsih. Dan tidak sampai sebulan, wanita berlesung pipi ini sudah pulang ke tanah air dan muncul di rumah Minah di kawasan Sulolilo. Sebenarnya Darsih sengaja tak langsung pulang karena ingin membuktikan kabar buruk tentang suaminya. Dia ingin melihat sendiri perselingkuhan Miskan. Diakui, dia tidak yakin Miskan bertingkah seperti yang diceritakan ibunya di telepon. Hampir setiap hari Darsih mengintip Miskan. Sejak dari rumah diikuti ke mana pun pergi, baik ke tempat kerja, tempat cangkruk, maupun kemungkinan menemui wanita yang dikabarkan sebagai pemilik  warkop. Seminggu lebih mengintip setiap gerak Miskan, faktanya Darsih tidak menemukan hal-hal aneh pada suaminya. Miskan hanya terlihat pulang-pergi dari rumah ke lokasi proyek tempat kerjanya, tak ke mana-mana. Pada hari ketujuh, baru Darsih melihat kedatangan wanita berkulit sawo matang ke rumahnya. Dia membawa sekeranjang buah dan sekresek makanan. “Ternyata Mas Miskan sedang sakit,” kata Darsih. Pada hari-hari selanjutnya, akhirnya Darsih dapat  mengumpulkan bukti-bukti kedekatan wanita yang ternyata Sarijem itu dengan suaminya. Hampir setiap hari wanita tersebut datang membawakan makanan untuk Miskan. Sarijem bahkan sering menginap. (jos, bersambung)      

Sumber: