Ini Cara Kerja Sindikat Joki SBMPTN, Pakai Baju Berkamera hingga Kirim Jawaban

Ini Cara Kerja Sindikat Joki SBMPTN, Pakai Baju Berkamera hingga Kirim Jawaban

Surabaya, memorandum.co.id - Joki tes masuk perguruan tinggi negeri yang dilakukan sindikat berjumlah delapan orang,  mereka mempunya peran masing-masing dan bekerja secara rapi sebagai tim. Kapolrestabes Surabaya Kombespol Akhmad Yusep Gunawan menjelaskan, masing-masing tersangka punya peran. Di antaranya ada yang sebagai pembuat dan perangkat alat kamera dam komunikasi. Perangkat itu dipasangkan kepada peserta pengguna jasa perjokian untuk merekam soal-soal yang diujikan. "Perangkat-perangkat itu dalam bentuk baju (flanel) yang sudah dimodifikasi agar tidak ketahuan pengawas. Bahkan mereka sudah mengujinya di basecamp menggunakan alat detektor," jelas Yusep. Adapun pelaku lainnya, bertindak sebagai operator mengirim soal-soal ujian yang sudah direkam peserta sebelumnya. Kemudian dikirim ke sejumlah pelaku lain, yang bertindak sebagai master. "Master ini memang ahli untuk menjawab soal-soal yang diujikan," beber Yusep. Setelah dijawab, jawaban-jawabannya lalu dikembalikan kepada operator untuk didistribusikan kepada para peserta pengguna jasa sindikat perjokian. "Hasilnya diserahkan jawabannya ke operator kembali untuk di bacakan melalui mikrofon yang dipakai para peserta," kata Yusep. Adapun mekanis tugas pembuat alat atau perangkai alat adalah merangkai kabel di baju yang digunakan peserta. Merangkai kamera di kancing lengan baju para peserta hingga perangkat komunikasi mikrofon yang di pasang di telinga peserta maupun modem yang dipasang di kaki para peserta. Sedangkan tugas tim briefing adalah memberikan arahan kepada para peserta tentang penggunaan alat yang digunakan serta memasang perangkat di hotel yang di siapkan sebelum berangkat ke lokasi ujian. Sementara operator adalah menscreenshot soal yang diperlihatkan oleh kamera yang dibawa oleh peserta.  kemudian di serahkan ke Master untuk  dikerjakan melalui aplikasi whizaz. Dan setelah dijawab di beritahukan jawabannya ke para peserta ujian dengan melalui mikrofon yang di pakai para peserta. Seperti yang diberitakan sebelumnya, Polrestabes Surabaya menangkap 8 orang komplotan sindikat perjokian ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN). Sebanyak delapan orang tersangka diringkus polisi di sebuah hotel di Surabaya, yang dijadikan tiitik basecamp selama ujian berlangsung. Mereka berinisial MJ (40), RHB (23), MSN (34)  ASP (38),  MBBS (29), IB (31), semuanya warga Surabaya. Adapun MSME (26), asal Sulawesi, dan RF ( 20), perempuan asal Kalimantan. (rio)

Sumber: