Ritual Pedang Pora dan Tari Khas Madura Sambut Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono

Ritual Pedang Pora dan Tari Khas Madura Sambut Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit Ari Wibisono

Bangkalan, Memorandum.co.id - Setelah 13 bulan mendharma-bhaktikan diri di Bumi Sholawat dan Dzikir, Kapolres Bangkalan, AKBP Alith Alarino akhirnya beralih tugas. Pamen Polri asli Suroboyo itu bergeser ke Kabupaten Trenggalek. Tidak ada acara berlebihan, apalagi hura-hura untuk menyambut kedatangan Kapolres Bangkalan yang baru, AKBP Wiwit Ari Wibisono sekaligus melepas AKBP Alith ke medan tugas baru. Momentum pergeseran tugas antar Kapolres itu hanya dikawal dengan ritual Pedang Pora di Mapolres Bangkalan, Rabu (13/7) siang kemarin. Juga disisipi tarian tradisional khas Madura Barat kemasan Sanggar Tari Tarara. Meski begitu, disaksikan Wakapolres Kompol Mokhamad Lutfi,SH MH, Mopara Kabag, Kasat dan PJU Polres, serta 17 Kapolsek jajaran, moment penyambutan dan pelepasan Kapolres dan Mantan Kapolres Bangkalan yang mengsun tagline bertajuk Apel Farewell and Welcome Parade, itu berlangsung khikmad dan khusuk. Pasca ritual pedang pora, Kapolres Bangkalan AKBP Wiwit, sapaan akrab mantan Kapolres Pacitan itu, bersama istri berkesempatan untuk berkenalan dan jabat tangan dengan para PJU dan seluruh Kapolsek jajaran. Kegiatan ini berujung pada pengalungan bunga oleh AKBP Wiwit kepada mantan Kapolres Bangkalan AKBP Alith Alarino, sebagi simbol pelepasan menuju medan tugas yang baru. Yakni Kapolres Trenggalek. Berikutnya, duet AKBP Alith dan AKBP Wiwit, seilas memaparkan pesan, kesan dan rapannya dihadapan komunitas insan pers.”Selama menjalankan tugas di Kabupaten Bangkalan, sungguh banyak nostalgia yang sangat berkesan bagi diri saya. Ini tak akan pernah terlupakan sepanjang karier saya,” kata AKBP Alith, dengan air mata mengambang bening. Salah satunya, jalinan kemitraan yang dikembangkan Polres dengan berbagai elemen masyarakat, terutama dengan Forkopimda, tokoh agama (toga), tokoh masyarakat (tomas) dan tokoh pemuda (toda), bisa bergilir dalam sinergitas yang kompak, solid dan fameliar. Terutama dalam konteks mengawasi, menjaga dan mengawal kamtibmas dan kondusifitas daerah. “ Di Bangkalan ini, saya merasa anggota Polri sangat dibutuhkan dan dicintai rakyat,”tandas AKBP Alith. Dia optimis AKBP Wiwit akan mampu menumbuh-kembangkan kemitraan Polres dengan semua elemen masyarakat dalam takaran yang lebih solid dan proporsional. Harapan ini segera direspon AKPB Wiwit.” Tidak ada missi khusus bagi saya. Selama bertugas di Bangkalan, saya akan coba meneruskan apa yang sudah dirintis oleh pedahulu saya,” ugkapnya. Akan berupaya terus membangun kemitraan agar terjalin lebih kompak, solid dan proporsional. Targetnya, agar Polri, khsusnya anggota Polres Bangkalan, tetap lengket dan semakin dicintai rakyat. “Saya mohon dukungan dan do’a restunya. Sebab bagi saya Bangkalan tidak asing lagi. Mertua laki-laki saya asli dari Kecamatan Socah. Jadi saya bersama istri dan anak, seringkali wira-wiri ke Madura,” pungkas AKBP Wiwit. (dwi/ras)

Sumber: