Penyembuh Alternatif yang Terjebak Dunia Paranormal (4)
Sekali Tembus, Jasanya Dihargai Mobil dan HP Apel Krowak Oleh: Yuli Setyo Budi, Surabaya Mungkin sudah terlanjur merasa enak menjalankan praktik-praktik paranormal, dukun, Abiyasa tidak segera meninggalkan pekerjaan tersebut. Hasil ndukun memang besar. Sekali berhasil bisa mendapatkan sebuah mobil. Ini dia dapatkan dari anggota dewan tadi. Hasil lain dari pemandu karaoke. Abi mendapatkan handphope (HP) apel krowak seri terbaru. Itu satu contoh saja, belum benda-benda lain. “Mas Abi tampaknya juga mendapatkan yang lain dari perempuan itu,” kata Anik penuh isyarat dan sesal. Intinya Anik khawatir: bila terus-menerus melanggar, kepandaian Abiyasa bisa hilang. Dicabut Yang Mahakuasa atau diminta kembali oleh nenek Abiyasa yang mewariskan kepandaian itu. Tidak lama kemudian kekhawatiran itu terbukti. Menjadi kenyataan. Tanpa ada sebab, satu per satu pasien Abiyasa menghindar. Tidak ada lagi yang datang. Rumah berubah sepi. Ibu Abiyasa meninggal mendadak. Kata dokter, kena serangan jantung. Cukup lama Abiyasa menganggur. Tidak ada kegiatan sama sekali. Rupanya dia menyesal. Bolak-balik ke makam nenek untuk minta maaf, tapi tidak ada hasilnya. Tidak ada yang datang ke rumah. “Aku menyarankan Mas Abi tobat kepada Yang Mahakuasa. Bukan kepada nenek. Awalnya saranku nggak dipakai. Ya sudah. Tapi, lama-lama mungkin dia berpikir: apa salahnya dicoba.” Abiyasa akhirnya mengaku sudah tobat dan ingin usahanya lancar kembali. Tapi, dua-tiga bulan berjalan, tidak ada perubahan. Abiyasa semakin putus asa dan pamit akan menjadi TKI di Arab Saudi. Di tengah kegalauan sang suami, Anik bertanya; bagaimana cara Abiyasa bertobat. “Ya bertobat. Aku katakan tobat dan tidak akan mengulangi apa pun kesalahanku,” kata Abiyasa kepada Anik. “Itu saja?” “Aku harus bagaimana?” Anik yang jebolan pondok pesantren di Sidosermo kemudian mengutip surah At-Tahrim ayat 8 yang artinya, “Hai orang-orang yang beriman, bertobatkah kepada Allah dengan taubatan nasuha (tobat yang semurni-murninya). Mudah-mudahan Robbmu akan menutupi kesalahan-kesalahanmu dan memasukkan kamu ke dalam surga, yang mengalir sungai-sungai di bawahnya.” Abiyasa disarankan mandi besar, berwudhu, mendirikan salat Taubat, dan memperbanyak membaca istighfar. “Dia mengaku sudah manjalankan semua yang kusarankan,” kata Anik, yang mengaku juga mengingatkan Abisaya agar tidak mengulangi kesalahan serupa. Entah mulai kapan, Anik lupa, suatu ketika ada tamu dari Mojokerto. Dia mengaku pernah disembuhkan oleh Abiyasa dan tidak pernah hambuh lagi. Sekarang dia mengajak sepupunya yang juga mengeluhkan sakit yang sama. Orang itu lantas ditangani Abi. Tubuhnya dipijat pada bagian-bagian tertentu dan dialiri tenaga dalam, yang diakui Abiyasa agak berat. Selesai, orang tadi minta diberi ramuan untuk dibawa pulang. “Kami tidak punya. Mas Abi lantas melirik air mineral gelas yang masih ada di dalam kardus, sisa hajatan beberapa hari sebelumnya. Diambil dan didoai. Itu saja,” kata Anik, (bersambung)
Sumber: