BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro Beri Pelatihan Wirausaha Ahli Waris Peserta
Bojonegoro, memorandum.co.id - Manfaat program BPJS Ketenagakerjaan (BPJamsostek) untuk ahli waris peserta yang telah meninggal dunia tidak terputus sampai mereka menerima santunan Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) Meninggal dan Jaminan Kematian (JKM). Selain ada beasiswa untuk 2 anak hingga di Perguruan Tinggi, juga ada pelatihan wirausaha bagi mereka supaya memiliki kegiatan ekonomi. Upaya menyejahterakan atau setidaknya mendorong para ahli waris pekerja untuk mendapatkan penghasilan itu telah diimplementasikan BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bojonegoro kemarin di Gedung Pamer Produk Unggulan Koperasi dan UKM Jalan Patimura 22 Bojonegoro dengan memberikan pelatihan seni rajut. Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bojonegoro, Iman M.Amin mengatakan, BPJS Ketenagakerjaan memiliki misi melindungi, melayani dan mensejahterakan peserta dan keluarganya. "Walaupun manfaat program JKK Meninggal dan JKM telah selesai kami bayarkan kepada para ahli waris peserta ini, tapi karena mereka telah terputus penghasilannya karena pekerjanya telah meninggal dunia, kami ingin mereka tetap bisa bertahan dengan melakukan kegiatan ekonomi," lanjut Iman. "Harapan kami para ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan yang mengikuti pelatihan wirausaha ini bisa memiliki keterampilan yang bisa dipraktekkan dan bisa menambah penghasilan," ucap Iman. Iman juga mengatakan, para peserta pelatihan wirausaha ini juga telah menjadi peserta BPJS Ketenagakerjaan. "Sebagai pekerja segmen informal atau bukan penerima upah (BPU), mereka terlindungi program JKK dan JKM BPJS Ketenagakerjaan," beber Iman. Kabid Pelayanan BPJS Ketenagakerjaan Bojonegoro, Aspena Anggraeny Fajar, menambahkan, program pelatihan kewirausahaan bagi ahli waris penerima manfaat program JKK Meninggal dan JKM ini diagendakan setiap 3 bulan sekali. Ia kemukakan, di BPJS Ketenagakerjaan Cabang Bojonegoro, termasuk dari Kantor Cabang Tuban dan Kantor Cabang Lamongan, pada periode April hingga Juni 2022 terdapat 92 ahli waris pekerja, dimana 4 pekerja meninggal akibat kecelakaan kerja dan 88 pekerja meninggal bukan akibat kecelakaan kerja. Anggra menuturkan, melalui pelatihan kewirausahaan ini diharapkan seluruh peserta pelatihan akan menjadi pekerja yang mandiri dan bisa melanjutkan kembali program perlindungan jaminan sosial ketenagakerjaan bagi diri dan keluarganya. Lebih dari itu, kegiatan ini diharapkan mampu membangkitkan dan memulihkan sentra UMKM di Bojonegoro agar dapat terus tumbuh, berkembang dan mampu bersaing secara sehat di tengah kondisi pasca pandemi. "Program pelatihan pemberdayaan bagi ahli waris peserta BPJAMSOSTEK ini bertujuan agar mereka bisa mandiri dan mempunyai semangat baru lagi dalam menapaki kehidupan kedepan setelah ditinggal tulang punggung keluarganya," kata Anggra. "Semoga melalui pembekalan ketrampilan ini para ahli waris peserta BPJS Ketenagakerjaan bisa langsung eksis dan mempunyai daya saing yang bisa diandalkan dalam melaksanakan dan mengembangkan usahanya, baik usaha berskala mikro, kecil maupun menengah," imbuh Anggra. (top/har)
Sumber: