Harga Cabai di Pasar Tanjung Jember Naik, Tembus Rp 85 Ribu/Kilogram

Harga Cabai di Pasar Tanjung Jember Naik, Tembus Rp 85 Ribu/Kilogram

Jember, Memorandum.co.id - Pusat pasar tradisional (Tanjung) di Jember menunjukkan kenaikan harga Cabe yang melonjak dari Rp 40 ribu per kilogram menjadi Rp 80 ribu per kilogram. Salah satu pedagang di Pasar Tanjung lantai 2 Jember, Luluk (48) mengatakan, kenaikan harga cabai sudah lebih dari sepekan lantaran dipengaruhi kelangkaan. "Cabe Rawit Setan atau Merah Sret masih paling tinggi harga jualnya di sini. Harganya satu minggu lalu masih di harga Rp 40-45 ribu, sekarang naik jadi Rp 80-85 ribu per kilo," ujar Luluk, Kamis (9/6/2022). Ia juga menuturkan, jenis cabai merah besar juga mengalami kenaikan sekitar Rp10 ribu hingga Rp 20 ribu. Cabai merah besar kini dijual di harga Rp 60 ribu rupiah. Ia mengatakan, melonjaknya harga cabai tidak memengaruhi harga sayur-mayur lainnya. "Kenaikan harga cabai di pasaran tidak diikuti kenaikan harga sayur-mayur yang lain," jelasnya. Sementara Andri Okta sebagai pencatat harga Bahan Pokok Penting (Bapokting) Pasar Tanjung Jember membenarkan kenaikan cabai rawit sudah satu pekan terakhir. "Dari catatan untuk harga cabai rawit/merah sret satu minggu yang lalu masih harga sekisaran Rp 40 hingga Rp 45 ribu rupiah per kilo gram sedangkan hari ini mencapai Rp 80 hingga Rp 85 ribu rupiah per kilogram, " tandas Andri, yang dibenarkan oleh M. Ifan Fauzi Zakaria Sebagai pencatat Ketersediaan Bapokting. M. Ifan Fauzi Zakaria menambahkan, kenaikan harga ini dipicu oleh stok pengiriman barang (Cabai) dari Kabupaten Bondowoso dan Situbondo yang memenuhi kebutuhan pasar Tanjung Jember. "Kenaikan harga cabai dikarenakan pengiriman berkurang sementara kebutuhan tinggi, lantaran adanya pancaroba sehingga banyak petani gagal panen, akhirnya tidak bisa memenuhi kebutuhan pasar sebanyak 300 hingga 500 kilogram," jlentreh Zakaria. Meski harga cabai naik signifikan, para pembeli tetap memburu cabai. Salah satunya Rofi'i (45). Ia mengaku tetap membeli cabai meskipun harganya mahal. "Saya kan jualan lalapan dan pedasan ayam, jadi meskipun mahal ya tetap beli," ujarnya. Ia berharap pemerintah hadir dapat segera menstabilkan harga kebutuhan pokok. (edy)

Sumber: