Derita Bersuamikan Lelaki Berkelainan Seksual (2)

Derita Bersuamikan Lelaki Berkelainan Seksual (2)

Pisah Ranjang, Suami Di-Gudang-kan

Menyaksikan suami berhubungan intim sambil melihat foto gadis seksi, seketika Wanda menghentikan pertempuran. Terjadi gencatan senjata secara sepihak. Wanda lantas merobek-robek foto Titik dan membakarnya. Sejak itu Wanda tidak mau melayani Singat dalam tempo yang sangat lama. Perempuan yang bekerja di toko roti ini memaksa Singat pisah ranjang. Wanda berharap dengan disape via pisah ranjang, Singat tersadar dan segera meninggalkan kebiasaan buruknya. Tetapi, apa yang terjadi? Ternyata lelaki ber-style rambut japan (jarang di depan alis botak) ini malah semakin menyimpang. Singat justru sangat menikmati kesendiriannya. Begitu berada di rumah sepulang kerja di perusahaan ekspor-impor di kawasan Perak, Singat langsung mengurung diri di dalam kamar. Sekadar diketahui, ketika Wanda memutuskan pisah ranjang vs Singat, perempuan berwajah tirus ini mengusir sang suami dari kamar tidur utama. Dia memersilakan Singat tidur di kamar belakang, dekat kamar mandi. Gudang. Hampir bersamaan dengan masa hukuman bagi Singat, terjadi kehebohan di rumah sebelah. Banyak jemuran penghuni kos-kosan yang hilang, terutama celana dalam (CD) dan bra. Titik adalah korban yang paling sering kehilangan. Wanda langsung mencurigai suaminya sebagai orang yang bertanggung jawab atas hilangnya barang-barang “pedalaman” tadi. Dia pun memberanikan diri menegur Singat, tapi suaminya itu membantah dan marah-marah. Perselisihan di antara pasutri ini semakin panas. Jurang pemisah semakin lebar. Keduanya bahkan sudah tidak lagi saling berbicara. Makan pun tidak pernah semeja. Walau begitu, pasangan ini masih mencoba menjaga wibawa di hadapan anak-anak, Yuyun dan adiknya. Paling tidak, memaksakan diri agar setidaknya bisa tetap tersenyum di depan anak-anak. Baru ketika Yuyun duduk di bangku SMP, dia mencium apa yang terjadi pada ayah dan ibunya. Dan menjaga perkembangan kejiwaan anaknya, tentu saja Wanda tidak selalu bisa berterus terang. Ada hal-hal yang dia sembunyikan. Hal ini membentuk persepsi yang tidak sebenarnya. Makanya, Yuyun sering ngotot membela ayahnya karena dia menilai ibunyalah yang bersalah dalam persoalan ini: tidak mau melayani suami! Wanda memang tidak mungkin membuka aib Singat di depan Yuyun. Wanda hanya bisa menjelaskan bahwa ayah dan ibu tidak bersepakat terhadap suatu hal. Itu saja. Bahkan sampai Wanda membawa masalah ini ke PA, Yuyun belum mengetahui apa yang sebenarnya terjadi. Baru setelah ada peristiwa yang memalukan itu, semua terbuka nyata di depan Yuyun dan adiknya, yang semula bahkan tidak tahu-menahu masalah ini. (jos, bersambung)    

Sumber: