Tangkal PMK Bhabinkamtibmas Polsek Sisir Peternak Sapi Tanah Merah Lao

Tangkal PMK Bhabinkamtibmas Polsek Sisir Peternak Sapi Tanah Merah Lao

Bangkalan, Memorandum.co.id -  Wabah Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) atau Foot and Mouth Desease (FMD) yang terdeteksi mulai memapar sebagain ternak sapi di Kabupten Bangkalan, segara disikapi dengan sigap oleh Kapolsek Tanah Merah AKP Buntoro,SH. Instruksi agar Bbabinkatbtimas dan beberapa personel Polsek rutin nyambangi para pemelihara ternak sapi potong dan kambing dari desa ke desa, mulai diterapkan. Tugas utama mereka adalah sosialisasi tentang seluk beluk PMK. Termasuk langkah antisipasinya. “Ini amanah tugas dari Bapak Kapolres AKBP Alith Alarino, SIK yang harus secepatnya kami tindaklanjuti,” kata AKBP Buntoro. Terlebih, berdasar data resmi yang diunggah Dinas Kominfo per Rabu (18/5) sore, terdeteksi bahwa sebaran PMK mulai memamar ternak sapi di Kabupaten Bangkalan. Jelasnya, dari total sample 1.353 ternak sapi hasil pantauan tim terpadu Dinas Peternakan (Disnak), tedeteksi 37 ekor ternak sapi piaraan warga suspect (bergejala-Red) dan 5 ekor lainnya positif terjangkit PMK.” Karenanya, kami harus sigap mencegah agar sebarannya tidak masuk ke Kecamatan Tanah Merah,” tandas AKP Buntoro. Seperti Sabtu dan Minggu (22/5) pagi, misalnya, Polsek Tanah Merah menungaskan Bhabinkabtimas Brigadir Radika Arbianto dan beberapa anggota Polsek untuk nyambangi kandang warga pemilihara ternak sapi potong di beberapa perkapungan Desa Tanah Merah Lao’. Seusai amanah Kapolsek, tim pemantau Polsek di bawah koordinasi Bhabinkabtibmas Brigadir Radika, punya beban tugas untuk memantau, mengawasi kesehatan ternak paiaraan warga, serta mengedukasi seluk beluk PMK.”Salah satunya, kami nyambangi kandang ternak sapi milik Pak Rasidi,” ungkap Brigadir Radika. Ada beberapa gejala klinis yang patut diwaspadai jika ternak sapi, kerbau atau kambing patut dicurigai mulai terjangkit PMK. Diantaranya demam tinggi (39-41°C), keluar lendir dan busa berlebihan dari mulut, sariawan pada rongga mulut dan lidah, pincang, luka pada kaki, kukunya terlepas, nafsu makan rendah, lemas, gemetar, pernapasan cepat, semakin kurus, dan produksi susu menurun.”Jika gejala ini ditemui, warga harus segera melapor ke petugas Disnas Perternakan agar segera diobati,” harap Brigadir Radika. Selain itu, para peternak dianjurkan rutin memelihara sanitasi (kebersihan) kandang ternak dan lingkungan sekitar, serta menegaskan bahwa PKM tidak berpotensi menular kepada manusia.” Kami juga menegaskan bahwa ternak sapi yang sudah terpapar PMK bisa disembuhkan,” pungkas Brgadir Radika Asrbianto. (ras/gus).

Sumber: