Ketika CLBK Berujung Nestapa (1)

Ketika CLBK Berujung Nestapa (1)

Suami Pertama Terkena Serangan Jantung

Sore itu kantor Win, pengacara yang biasa menangani perceraian, tampak sepi. Dari jauh bahkan seperti tidak berpenghuni. Sunyi dan lengang. Kenyataanya tidak demikian. Kala Memorandum sampai di depan pintu masuk, terdengar samar-samar seorang perempuan. Agak parau, Sepertinya sudah berumur lanjut. Benar. Seorang perempuan sepuh tampak duduk lemah di depan Win. Namanya sebut saja Lastri. Ia bercerita bahwa Rima, anaknya, menjanda setelah ditinggal suami pertamanya. Si suami yang pengusaha itu kena serangan jantung. tujuh tahun silam. Dia mewariskan perusahaan yang kini dikelola Rima, yang bergelar master bidang ekonomi. Suaminya sekarang, sapa saja Gondo, mantan pacar Rima saat SMA. Orangnya cakep dan supel. Mudah bergaul. Itulah yang meyakinkan Lastri menerima Gondo ketika lelaki tersebut melamar Rima. Kebetulan Gondo juga seorang duda. Gondo bercerai dari istri pertamanya. “Mereka sudah setahun ini berumah tangga,” ujar Lastri, yang mengaku bahagia anak semata wayangnya kembali berumah tangga setelah menjanda sekian lama.. “Rima selalu bercerita yang baik-baik saja soal rumah tangganya. Saya percaya karena Gondo pernah menjadi pacar Rima saat SMA. Saya ingat bagaimana dulu mereka runtang-runtung penuh canda.” Lastri tidak tinggal serumah dengan Rima. Lastri dan suami di kawasan Wiyung, sedangkan Rima dan Gondo di kawasan elite Dharma Husada. Hanya sesekali pasutri sepuh ini menyambangi Rima. Semua berubah ketika suami Lastri meninggal, dua bulan lalu. Lastri yang sering ketok-ketoken suami minta izin untuk sementara tinggal bersama Rima. “Masalahnya, di rumah tersebut ke mana pun menoleh, saya seperti melihat bayangan alharhum.” Sejak hari pertama di rumah Rima, Lastri merasakan ada yang tidak beres. Ada sesuatu yang janggal. “Pada hari kedua dan ketiga, saya masih merasakan keanehan itu, tapi tidak tahu pasti apanya yang aneh.” Keanehan tadi baru disadari Lastri pada hari kelima. Hal itu terungkap ketika Gondo pamit hendak pergi keluar, tapi dicegah Rima. Awalnya Lastri mengira Gondo pamit hendak kerja, tapi ternyata tidak. “Mas Gondo sekali-kali mbok memahami. Jangan pergi dulu. Anak kita sakit,” kata Rima, seperti ditirukan Lastri. “Aku tak bisa menunggui Titik (anak Rima dan Gondo, red). Ada meeting penting di kantor. Mas Gondo mau ke mana sih?” “Cerewet. Kamu nggak usah tahu. Ini urusan laki,” kata Gondo sambil tetap melangkah keluar rumah. Rima hendak mengejar, tapi dicegah Lastri. “Biarin Gondo kerja. Kamu juga ke kantor sana. Biar aku dan mertuamu yang menjaga Titik,” kata Lastri. Mertua Rima memang tinggal di rumah itu. Bahkan sudah lama. Sudah sejak awal pernikahan Rima vs Gondo. Awalnya Rima enggan berangkat, tapi dipaksa Lastri. Nah, sepeninggal Rima itulah ada kejadian di luar nalar Lastri.  (jos, bersambung)  

Sumber: