Eks Persebaya Asli Menganti Unjuk Gigi di Ramadan Match
Gresik, memorandum.co.id- Kerinduan bermain di Menganti itu akhirnya terlampiaskan. Hartono yang tergabung dalam Persebaya Legend terlihat semringah usai melakoni laga Silaturahmi Ramadan Match dengan CSA Allstar, Jumat (29/4/2022) sore. Hartono, mantan bek kanan Persebaya itu tidak sendiri. Ia Bersama Usnadi, kiper Persebaya di era 1990-an yang juga asli Menganti. Ada juga Mahrus Afief kiper Persebaya yang pernah membawa Green Force juara Piala Utama pada 1987. Tidak ketinggalan Agus Salim, Seger Sutrisno, Rofi Sinaryo hingga Yusuf Ekodono juga striker handal di massanya Agus Winarno yang asli Tenaru, Gresik. Pada 1990-an, Persebaya menjadi magnet pemain bola di Kawasan Gresik Selatan. Kedekatan jarak menjadi salah satu alas an banyak pemain Gresik Selatan utamanya Menganti dan Driyorejo berlatih di klub sepakbola Surabaya. Tujuannya pasti, ingin bergabung dengan Persebaya. Nah, Hartono salah satunya. Arek Setro Kecamatan Menganti ini bergabung dengan Persebaya setelah sukses bermain di Pekan Olahraga Daerah (Porda) Gresik. Nah, setelah menjadi pemain Persebaya, merengkuh sukses higga akhirnya pensiun, Hartono tidak bisa melupakan Menganti, tanah kelahirannya. Karena itu, ketika mendapatkan undangan CSA Allstar bermain di pertandingan persahabatan, Hartono langsung mengiyakan. “Sebenarnya kemarin pas jadwal piket. Tapi saya akhirnya tukar jadwal dengan teman,” kata Hartono yang masih aktif di PDAM Surabaya ini. Kerinduannya akhirnya terpuaskan setelah banyak pemain seangkatannya yang juga hadir di Menganti. “Senang bisa berkumpul kembali dengan teman-teman di Menganti,” ungkap Hartono yang ketika Poda sempat satu tim dengan kipper CSA Allstar Ahmad Saiful itu. Di bagian lain, Ibnu Grahan, kapten Persebaya di era 1990-an juga mengaku sangat gembira bisa kembali bermain di Menganti. “Yang saya ingat itu makanan khasnya yaitu lentho. Tidak ada di Surabaya. Makanya ketika diundang di Menganti saya pasti request dibelikan lentho,” beber mantan pelatih Bhayangkara FC itu. Harapan Ibnu, CSA Allstar tetap menjadi komunitas sosial dan olahraga yang mengedepankan kekompakan dan kekeluargaan. “Namanya komunitas pasti ada pasang surutnya. Tapi yang perlu diingat, kalau pondasi kekeluargaannya kuat pasti akan langgeng," beber Ibnu yang musim ini menukangi Deltras Sidoarjo itu. (ono)
Sumber: