Kisah Cinta Kisruh Saudara Kembar Identik (1)
Sudah Punya Teman Dekat, Dipaksa Pisah
Mengalah memang baik. Apalagi kepada saudara. Namun, haruskan itu dilakukan tanpa batas? Terus-menerus? Erna (samaran) punya pengalaman menarik. Erna dan saudara kembarnya, Erni, tidak pernah dipisahkan sejak kecil. Padahal, para pinisepuh menasihati orang tua mereka, sebut saja Susetyo dan Rini, agar Erna dan Rini dipisahkan barang setahun-dua tahun untuk membuang sial. Namun, Susetyo dan Rini tidak memercayai itu. Hal tersebut dianggap sebagai gugo tuhon kepercayaan orang-orang kuno yang tidak berdasar. Mereka tetap mengasuh Erna dan Erni bersama. “Papa-Mama kan merasa sebagai orang modern. Orang berlogika. Jadi, nasihat dari kakek dan nenek serta pakde dan bude dianggap hanya sebagai guyonan,” kata Erna, yang dianggap sebagai kakak karena lahir belakangan. Sebab, kata orang-orang tua, dialah yang berjasa mendorong adiknya, Erni, lahir duluan. “Jadi, sejak dalam kandungan aku dinilai sebagai kakak yang rela berkorban untuk adik,” kata Erna, yang beberapa waktu lalu bertemu Memorandum di kantor pengacara sekitar Pengadilan Agama (PA) Surabaya, Jalan Ketintang Madya. Erna mengaku saat ini berada di kantor PA juga demi Erni. “Dia terang-terangan meminta aku menggugat cerai suami saya, Mas Faisal (samaran, red). Dia merasa lebih berhak atas Mas Faisal,” tutur Erna. Memorandum sama sekali nggak mudeng atas apa yang diomongkan Erna. Walau begitu, Memorandum mencoba diam sambil menunggu Erna menjelaskan lebih jauh maksud ucapannya tadi. Ternyata Erna tidak segera bicara. Dia diam cukup lama. Bibirnya terkatup rapat. Tak lama berselang dia malah menarik bibir itu masuk ke rongga mulut. Menggigitnya rapat-rapat di antara gigi atas dan gigi bawahnya. Sepertinya dia merasa berat untuk mengeluarkan kata-kata yang sudah hampir meloncat dari bibir. Erna juga memejamkan mata. “Dulu Mas Faisal adalah teman sekampus kami. Kakak kelas. Dik Ernilah yang memperkenalkan kami karena dia mengenal Mas Faisal terlebih dulu,” imbuh Erna. Sebenarnya waktu itu Erna sudah memiliki teman pria, walau masih sekadar teman biasa. Belum terlalu dekat. Hanya saling taksir. Hal ini dia ceritakan kepada Erni. Tapi, apa tanggapan Erni? Erni menyatakan ketidaksetujuannya Erna jadian vs pria tadi, sebut saja Wahyu. Alasan Erni, Wahyu tidak cocok dengan Erna. Erni merasa lebih tahu sosok pria yang cocok dengan Erna. “Dik Erni memaksa aku harus setuju dengan pilihan dia,” kata Erna. Saat itulah Erna diperkenalkan kepada Faisal. Erna dipromosikan sebagai gadis yang bla-bla-bla kepada Faisal. Sebaliknya, Faisal digambarkan sebagai sosok pemuda yang bla-bla-bla kepada Erna. Intinya, waktu itu Erni bertindak sebagai orang yang serba tahu siapa sosok Erna dan siapa sosok Faisal, lantas memaksa mereka jadian. Paksaan itu sangat terasa, baik oleh Erna maupun Faisal. “Ini aku rasakan. Dan, aku melihat Mas Faisal tampaknya juga merasakan apa yang aku rasakan,” kata Erna. (jos, bersambung)Sumber: