Sambil Tunggu M-Paspor Pulih, 25 Kuota Walk-In Ludes
Surabaya, memorandum.co.id - Aplikasi M-Paspor yang masih dalam perbaikan tak menyulitkan Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak untuk tetap melayani pemohon. Imigrasi menyediakan 25 kuota bagi pemohon paspor walk-in atau pemohon yang datang langsung ke lokasi karena terkendala aplikasi M-Paspor. Langkah ini dilakukan untuk memberikan kesempatan bagi pemohon paspor. Kepala Seksi Teknologi Informasi dan Komunikasi Kantor Imigrasi (Kanim) Kelas I TPI Tanjung Perak, Wawan Anjaryono membenarkan antisipasi yang sudah dilakukan sejak Direktorat Jenderal Imigrasi mengeluarkan pengumuman bahwa aplikasi yang baru dirilis Januari itu sedang dalam perbaikan. "Kita sudah mengantisipasi sejak Senin (11/4) kemarin sampai hari ini dengan menyediakan 25 kuota bagi pemohon yang datang langsung ke kantor. Ini kita berlakukan sampai aplikasi M-Paspor berjalan normal," ujar alumni PTK 27 ini, Rabu (13/4/2022). Selain layanan walk in atau datang langsung, imigrasi juga menyiapkan layanan prioritas khusus bagi lansia yang mengurus permohonan paspor tanpa harus melalui aplikasi. Sementara itu, Kasi Lalu Lintas Keimigrasian Kantor Imigrasi Kelas I TPI Tanjung Perak Deny Hariyadi mengatakan, 25 kuota tambahan yang disediakan selalu terpenuhi. Namun bagi yang tidak dapat kuota, diberikan kesempatan esok hari. "Kalau 25 kuota habis, pemohon oleh petugas pelayanan di depan langsung didata untuk esok harinya. Alhamdullilah sudah berjalan selama tiga hari, dan tidak ada masalah," ujar pejabat yang sebelumnya bertugas di Riau ini. Dijelaskan Deny, untuk pemohon yang dilayani melalui aplikasi M-Paspor sendiri sebelum bermasalah, kuota hingga akhir April sudah tepenuhi dan berjalan seperti biasa sesuai hati dan jam seperti yang diminta pemohon. "Sebelum aplikasi M-Paspor ada perbaikan, 25 kuota setiap hari yang kita buka selama sebulan dari akhir Maret sampai akhir April sudah penuh. Kalau ditotal tiap bulan kita layani 550 pemohon, dikurangi delapan hari libur kerja. Selain walk-in, kita juga masih melayani pemohon yang masih menggunakan aplikasi APAPO, kita sediakan 20 kuota. APAPO sendiri kan sudah tidak bisa di download lagi, diganti M-Paspor," sambung alumni Akademi Imigrasi angkatan ke-VI ini. Masih kata Deny, antisipasi ini akan terus dilakukan hingga aplikasi M-Paspor benar-benar pulih dan masyarakat bisa masuk melalui akses tersebut. "Kami juga memohon kesadaran masyarakat untuk memaklumi kondisi ini. Karena memang sejak dibukanya kembali ibadah umrah dan telah dibukanya perbatasan di sejumlah negara, permohonan paspor meningkat," pungkas Deny. (mik)
Sumber: