Dewan Tantang Pemkot dan Perguruan Tinggi Hasilkan Program Inovatif

Dewan Tantang Pemkot dan Perguruan Tinggi Hasilkan Program Inovatif

Surabaya, memorandum.co.id - Legislatif berharap program Merdeka Belajar Kampus Merdeka – Administrasi Kependudukan (MBKM-A) yang diinisiasi Pemerintah Kota (pemkot) Surabaya bersama 9 perguruan tinggi terus dipacu dan dimaksimalkan. Hal ini disampaikan anggota Komisi A DPRD Surabaya Fatkur Rohman dalam hearing bersama Bagian Pengadaan Barang/Jasa dan Administrasi Pembangunan (BPBJAP) Surabaya. Menurut politisi PKS ini, program tersebut memiliki tujuan yang positif. Selain meningkatkan kompetensi mahasiswa dan dosen dalam bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat, juga dapat mengoptimalkan kualitas layanan administrasi kependudukan milik Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil. Karenanya, di samping mengapresiasi program MBKM-A ini, Fatkur ingin memberikan masukan agar program tersebut menjadi tantangan bagi pemkot dan perguruan tinggi untuk lebih berinovasi. “Pemkot Surabaya pastinya punya banyak impian yang belum terlaksana. Misalnya, bagaimana membuat Sistem Informasi Pelayanan Kelurahan (SIPK) sebagai implementasi konsep smart city di level kelurahan. Ini akan jadi tantangan yang seru bagi pemkot dan mahasiswa untuk menguji ilmunya, tentunya dengan bimbingan para dosen juga," urai Fatkur, Jumat (8/4/2022). Fatkur menilai, jika pemkot serius menggarap program tersebut menjadi sesuatu yang menantang, maka akan menjadi sinergi yang saling bermanfaat dan perlu dikonsolidasikan secara intensif dengan perguruan tinggi. “Saya yakin, di Bappeda Litbang Surabaya masih ada banyak list penelitian yang sedang dikerjakan, seperti tata kelola pemerintahan, tren digitalisasi, smart city, social problems, ekonomi kreatif, dan lain-lain. Sekali lagi, Ini bisa menjadi tantangan sekaligus sinergi menarik antara pemkot dengan sivitas akademika," jelas Wakil Ketua Fraksi PKS ini. Fatkur menambahkan, tema yang menjadi program implementasi MBKM ini diharapkan tak melulu layanan publik, namun bisa membuka tema lain yang connected dengan bidang di kampus. Hal ini sekaligus menjawab impian pemkot ke depan yang terkoneksi dengan kebutuhan dunia usaha. “Kalau mereka magang di pemkot dan ternyata mereka justru terpanggil membantu pemkot mewujudkan ide Surabaya yang lebih baik, kan menarik. Bukan tidak mungkin pascalulus mereka akan mendaftar ke pemkot, dan ini luar biasa," tandasnya. Sementara itu, Sandi, mewakili BPBJAP Surabaya menuturkan, program kerja sama dengan perguruan tingga tak hanya dikembangkan di dispendukcapil, namun juga bersama OPD yang lain. “Segera kami komunikasikan kepada pimpinan terkait ide tersebut dan akan menjadi bahan diskusi kami untuk berkomunikasi dengan perguruan tinggi," ucap Bu Sandi. (bin)

Sumber: