Bongko Kopyor Fatonah, Kuliner Ramadan Empat Generasi dari Gresik

Bongko Kopyor Fatonah, Kuliner Ramadan Empat Generasi dari Gresik

Gresik, memorandum.co.id - Salah satu kuliner yang wajid dicicipi saat bulan suci Ramadan di Kabupaten Gresik adalah bongko kopyor. Kudapan yang dibungkus daun pisang itu sangat familiar. Saat bulan puasa, banyak penjual mudah ditemui di pinggir jalan. Apalagi menjelang bedug Maghrib. Bongko Kopyor kerap dijadikan takjil dalam berbuka puasa. Rasanya yang legit dan manis sangat nikmat disantap untuk menghilangkan dahaga. Primadona masyarakat Kota Pudak. Ditambah harga yang terjangkau, membuat bongko kopyor diburu para pecintanya. Meskipun ada yang memproduksi di hari biasa, banyak perajin Bongko Kopyor yang hanya beroperasi saat Ramadan. Seperti halnya bongko kopyor Fatonah di Desa Manyar Sidomukti, Kecamatan Manyar. Usahanya yang sudah turun temurun empat generasi, dan hanya ada saat Ramadan. Rohmatul Agustina, generasi keempat menyampaikan, bahan-bahan bongko kopyor ada berbagai macam. Mulai irisan nangka, roti, pisang, kelapa muda, mutiara hingga air santan kelapa. Bahan - bahan itu dicampur lalu dibungkus memakai daun pisang. Proses terakhir direbus di dalam tungku. "Aroma sedap berpadu wangi daun pisang pertanda bongko kopyor sudah masak, siap diangkat dari tungku. Sampai bongko kopyor masak dan mengeluarkan aroma sedap," ucap Tina di rumahnya Jalan Kiai Sahlan, Desa Manyar Sidomukti, Kamis (7/4/2022). Menurutnya, ciri khas bongko kopyor ada di buah nangka dan bungkus daun pisang. “Yang paling spesial dari bongko kopyor yakni, aroma dari irisan buah nangka dan bungkus daun pisang. Itu adalah resep warisan leluhur," imbuh perempuan usia 23 tahun tersebut. Kendati ada beberapa kemasan bongko kopyor yang sudah kemasan plastik. Tina sendiri masih tetap melestarikan kemasan alami dari daun pisang. Setiap hari di bulan Ramadan, ia memproduksi ratusan bungkus untuk dijual. "Omzetnya jutaan rupiah, satu bungkusnya Rp 7 ribu,"  tutupnya.(and/har)

Sumber: