Mahasiswa Unusa Ajarkan Karang Taruna Tangani Luka Bakar

Mahasiswa Unusa Ajarkan Karang Taruna Tangani Luka Bakar

Surabaya, memorandum.co.id - Mahasiswa dari Prodi S1 Keperawatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) melakukan pengabdian masyarakat di Desa Pepelegi, Kecamatan Waru, Kabupaten Sidoarjo, Jumat (1/4) Bentuk kegiatan yang mereka berikan adalah pelatihan menangani pertolongan pertama pada luka bakar. Para mahasiswa ini menyasar pemuda Karang Taruna Jati Kenongo, Pepelegi. Pemilihan pelatihan tersebut mengingat kelompok remaja ini sangat aktif dalam berkegiatan menolong warga. “Kejadian kebakaran bisa saja terjadi dimana saja dan kapan saja. Melalui pelatihan ini diharapkan karang taruna di Desa Pepelegi bisa memberikan pertolongan pertama bagi korban kebakaran,” jelas Febi Ariska Putri, salah satu mahasiswa yang melakukan kegiatan tersebut. Latihan yang diberikan kepada para remaja karang taruna tersebut meliputi penjelasan seputar luka bakar serta cara memberikan pertolongan pertama jika seseorang terkena luka bakar. Selain teori pelatihan dilanjutkan dengan praktik langsung dalam memberikan pertolongan pertama pada luka bakar. "Kami mengajak remaja untuk ikut dalam mempratikkan penangana pertama pada luka bakar. Dalam pelatihan ini kami juga membagikan pre test dan post test untuk metode pengumpulan datanya," terang Febi. Sementara itu, Nur Ainiyah, S.Kep.,Ns.M.kep. mengatakan, melalui pelatihan ini,Sehingga para remaja karang taruna akan mendapatkan ilmu langsung dari ahli yang menangani gawat darurat. “Harapan ke depannya supaya para remaja tersebut dengan ilmu yang kita berikan tadi bermanfaat bagi lingkungannya dan juga tanggap ketika ada peristiwa seperti yang ada di pelatihan,” jelas Ainiyah, dosen yang melakukan pendampingan di kegiatan tersebut. Sedangkan, Yose Rahayu Wilujeng, salah satu peserta mengaku senang dengan kegiatan pengabdian masyarakat berupa pelatihan yang dilakukan mahasiswa Unusa. Dengan ilmu bagaimana melakukan pertolongan pertama pada kasus luka bakar membuat remaja di kawasan Desa Pepelegi bisa memberikan perawatan jika ada musibah terkait dengan luka bakar. "Musibah luka bakar akan sering terjadi, namun tidak jarang kami tidak mengetahui bagaimana melakukan perawatan awal. Ilmu ini penting bagi saya," urai remaja berusia 21 tahun ini. Rahayu berharap kegiatan seperti ini dapat dilakukan secara berkelanjutan, karena banyak ilmu yang dibutuhkan masyarakat untuk mengatasi masalah kesehatan yang muncul di masyarakat. (x)

Sumber: